fakta unik Indonesia :
Opera Van Java : Espisode "SULE MENEMUKAN CINTA LOKASI"
Sore itu semua buruh OVJ dikumpulkan di kantin pabrik. Suasana mencekam. Dan deg-degan mendebarkan hati kami ini! Gundah gulana, risau tak menentu pikiran ini. Mungkin lebih risau dari penolakan cinta. Mungkin lebih berdebar hati ini dari menunggu calon suami yang belum datang ijab Qobul. Dan ini berhubungan dengan soal masa depan! Karena tersiar kabar sebelumnya, yang makin lama makin santer dan para buruh harus siap menghadapi dan menerima kenyataan pahit, pabrik tempat buruh OVJ bekerja ditutup dan semua karyawan di phk. Tapi itu mungkin isu dan hanya sebatas rumors. Diam….suasana hening mendengarkan direktur pabrik berbicara dalam bahasa Jepang di hadapan para buruh. Pabrik ini ditutup dan karyawan di phk! Lemas sudah kaki ini, kelu sudah mulut ini, tersedak sudah kerongkongan ini, kering! Tak bisa berkata apa-apa! Benar beritanya dan bukan basa-basi lagi!
Dunia seakan runtuh, kiamat! Terbayang dipelupuk mata, senyum anak (bagi yang sudah punya anak), senyum orang tua….mereka masih membutuhkan kami! Tapi bagaimana lagi! Keputusan direksi dan pihak manajemen sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat! Pabrik ditutup karena mismanajemen! Semua buruh dipecat!
Untung kursi kantin tidak melayang diantara kekecewaan, kekesalan dan kesedihan para buruh. Air mata mengalir, menetes dan semakin deras! Sungguh terasa pilu! Manajemen yang tidak bagus berujung semuanya diphk, dongkol dan kesal buruh dalam hati.
Harusnya mereka yang dipecat, bukan kami buruh yang dikorbankan!
dan sedih
Harusnya mereka yang dipecat, bukan kami buruh yang dikorbankan!
Anggota serikat buruh OVJ melawan! Tidak terima dengan keputusan ini! Dan pihak perusahaan tidak seenaknya serta merta membuang kami begitu saja dan memberikan pesangon ala kadarnya. Kami butuh penghidupan baru lagi. Kami butuh penghargaan dari perusahaan, karena selama ini kami juga telah membantu membesarkan perusahaan, kami telah membantu perusahaan mencapai target, kami telah membantu perusahaan memberikan kualitas produk yang terbaik dan etos kerja kami jangan diragukan lagi. Untuk itu kami melawan! Kami butuh perundingan dengan pihak pemilik perusahaan. Owner harus mendengarkan kami! Kami sudah lama mengabdi di pabrik ini! Owner harus menghargai kami!
serikat buruh bersatulah!
Kami mulai berjuang menuntut hak-hak kami, kami menjaga seluruh asset pabrik sebagai nilai tawar perundingan dengan pihak perusahaan, pagi siang malam tiada henti, bergantian dan tak kenal lelah. Asset pabrik tidak boleh dikeluarkan tanpa seijin kami serikat buruh dan anggotanya. Di pabrik yang kami jaga , kami mendirikan tenda perjuangan, kami membuat dapur perjuangan dan kami membuat lagu perjuangan kaum buruh! Kami berorasi tiap hari, kami berpawai tiap hari di sekitar kawasan pabrik, tak lain dan tak bukan untuk menggalang solidaritas dengan kaum buruh sekitar kami. Dukungan moral mereka sungguh berarti bagi kami, yang saat ini sedang perih menyayat!
berjuang menuntut hak?
Di sela-sela malam, untuk membangkitkan semangat kami, kami berdialog berdiskusi, mendengarkan siraman rohani dan membuat permainan untuk membuang rasa kebosanan. Sungguh sebuah pengalaman berharga bagi korban phk, kadang semangat membara mungkin dapat memenangkan perundingan, kadang hati sedih tak tahu harus kemana setelah ini….? Tapi semangat senasib dan kebersamaanlah yang menguatkan tekad untuk tetap berjuang dan bersama hingga perundingan berakhir.
Takkala hati Si Sule sang Ketua Serikat Buruh OVJ, yang sedang lelah, setelah seharian dalam ruang perundingan memperjuangkan nasibnya dan nasib kami. Melintaslah pesona hatinya Nunung, yang sudah lama ia nanti-nantikan. Sebenarnya dia sudah lama memendam cinta ini kepada pujaan hatinya, tapi lidahnya ini kelu manakala akan mengucap kata cinta kepadanya.
Dia tak berani mengungkapkannya! Tapi dia berani dan bersuara lantang dalam berorasi! Dia berani berhadapan di depan orang Jepang menanyakan bagaimana nasib kami! Dia berani minta pesangon di hadapan mereka! Tapi di hadapan gadis ini, Si Sule layu seolah tak ada keberanian!
Hanya matanya sesekali berani mencuri kesempatan melirik si dia. Sebenarnya sungguh indah dan menggetirkan pengalaman Si Sule dan kami di phk ini! Hampir 3 bulan ini Si Sule tidak pulang ke rumah, ke kamar kostnya! Dia sudah pindah kontrakan dan selama 3 bulan ini dia punya kontrakan baru, gratis lagi! Makan dan tidur di pabrik yang kami jaga! Dan ternyata Nunung, pujaannya itu sudah 3 bulan juga tak pulang ke rumah kostnya. Hingga suatu hari, takkala suasana sedang adem dan jadwal perundingan sedang Off, Si Sule memberanikan diri menyatakan cinta kepadanya, kepada Nunung. Tak bertepuk sebelah tangan, dan diapun dengan malu-malu menerima cinta Si Sule. Sungguh bahagia hatinya, di tengah kegetiran lain yang sedang dia hadapi! Mereka berdua, Sule, Nunung dan kami bernasib sama.
Cinta mereka tumbuh manakala mereka berdua sedang dalam proses phk! Sungguh mengesankan dan sekaligus agak memilukan! Justru kehadiran diri Nunung, pujaan hatinya memacu semangatnya untuk membela nasib kami yang saat ini sedang dalam kesulitan. Kekasihnya itu bagaikan oase bagi dirinya, di tengah kering kerontangnya perundingan yang alot dengan pihak manajemen pabrik. Pesona hatinya itu selalu memompa semangat Si Sule untuk tak putus asa. Sungguh beruntung diri kami ini disaat genting ini, ada yang memompa semangat sang ketua serikat buruh kami! Dan Si Sule berjanji setelah perundingan ini berakhir dan ada win-win solution, dia akan melamar gadisnya itu, dia ingin si dia Si Nunung, menjadi istrinya. Semoga dia mau!
Love you so much
Dia tak berani mengungkapkannya! Tapi dia berani dan bersuara lantang dalam berorasi! Dia berani berhadapan di depan orang Jepang menanyakan bagaimana nasib kami! Dia berani minta pesangon di hadapan mereka! Tapi di hadapan gadis ini, Si Sule layu seolah tak ada keberanian!
orasi too loud!
Hanya matanya sesekali berani mencuri kesempatan melirik si dia. Sebenarnya sungguh indah dan menggetirkan pengalaman Si Sule dan kami di phk ini! Hampir 3 bulan ini Si Sule tidak pulang ke rumah, ke kamar kostnya! Dia sudah pindah kontrakan dan selama 3 bulan ini dia punya kontrakan baru, gratis lagi! Makan dan tidur di pabrik yang kami jaga! Dan ternyata Nunung, pujaannya itu sudah 3 bulan juga tak pulang ke rumah kostnya. Hingga suatu hari, takkala suasana sedang adem dan jadwal perundingan sedang Off, Si Sule memberanikan diri menyatakan cinta kepadanya, kepada Nunung. Tak bertepuk sebelah tangan, dan diapun dengan malu-malu menerima cinta Si Sule. Sungguh bahagia hatinya, di tengah kegetiran lain yang sedang dia hadapi! Mereka berdua, Sule, Nunung dan kami bernasib sama.
I love you and you love me
Cinta mereka tumbuh manakala mereka berdua sedang dalam proses phk! Sungguh mengesankan dan sekaligus agak memilukan! Justru kehadiran diri Nunung, pujaan hatinya memacu semangatnya untuk membela nasib kami yang saat ini sedang dalam kesulitan. Kekasihnya itu bagaikan oase bagi dirinya, di tengah kering kerontangnya perundingan yang alot dengan pihak manajemen pabrik. Pesona hatinya itu selalu memompa semangat Si Sule untuk tak putus asa. Sungguh beruntung diri kami ini disaat genting ini, ada yang memompa semangat sang ketua serikat buruh kami! Dan Si Sule berjanji setelah perundingan ini berakhir dan ada win-win solution, dia akan melamar gadisnya itu, dia ingin si dia Si Nunung, menjadi istrinya. Semoga dia mau!
Sungguh perjuangan yang teramat elok! Menjaga asset pabrik di saat puasa, buka dan sahur di lingkungan pabrik dalam kondisi menunggu perundingan phk. Malam takbiran yang harusnya penuh suka cita harus kami lalui dengan pilu di hadapan saksi gedung pabrik yang sebentar lagi akan kami tinggalkan.
Perundingan deadlock! Kami berencana mengadakan aksi di depan Kedubes Jepang dan di depan istana Presiden. Hari yang telah ditentukan tiba, kami datang ke Jakarta.
Di bundaran HI kami berorasi, didepan Kedubes Jepang kami berdemo, berorasi dan di depan istana Presiden kami berorasi. Kami berharap adanya dukungan moral dan politik bagi perjuangan kami. Sebuah harapan jika di dengarkan! Dan kami lakukan! Bahwa kaum buruh juga merupakan bagian roda-roda produksi bagi kemajuan ekonomi Negara. Eksistensi kami ada! Kami punya kekuatan berupa demo besar-besaran yang bisa melumpuhkan berputarnya roda-roda produksi! Kami bisa kuat, karena kami selalu berpegang teguh pada Solidarity Forever! Jadi tolong jangan remehkan kami!
demo menjadi jalan mengungkapkan pendapat?
Di bundaran HI kami berorasi, didepan Kedubes Jepang kami berdemo, berorasi dan di depan istana Presiden kami berorasi. Kami berharap adanya dukungan moral dan politik bagi perjuangan kami. Sebuah harapan jika di dengarkan! Dan kami lakukan! Bahwa kaum buruh juga merupakan bagian roda-roda produksi bagi kemajuan ekonomi Negara. Eksistensi kami ada! Kami punya kekuatan berupa demo besar-besaran yang bisa melumpuhkan berputarnya roda-roda produksi! Kami bisa kuat, karena kami selalu berpegang teguh pada Solidarity Forever! Jadi tolong jangan remehkan kami!
Waktupun terus berlalu, hingga tak terasa sudah menginjak bulan keempat. Si Sule sebagai ketua serikat buruh bersama tim perunding dan segenap anggota serikat buruh, dibantu dan di supervisi oleh serikat buruh cabang dan serikat buruh pusat, telah berjuang dengan sekuat tenaga dan pikiran. Hingga win win solution yang kami harapkan deal. Mungkin tidak seperti yang kami bayangkan dengan pesangon besar, tapi itulah hasil maksimal yang bisa kami peroleh dari meja perundingan. Kami harus mensyukurinya! Semoga impas sudah penantian panjang selama 4 bulan ini.
just married
Usai sudah Proses phk , Si Sule bergegas melamar Nunung, gadisnya. Hari pernikahannya ditentukan. Dan mereka berdua akan menatap masa depannya dengan semangat bisa dan suka cita. Biarlah phk menjadi bagian dari proses pendewasaan Si Sule, Nunung, istrinya dan kami! Be the Real entrepreneur, We’re coming!
Be Real Entrepreneur, I'm coming