Apa yang diharapkan para buruh pabrik di Indonesia dari bekerja?
Adanya uang lebih yang berupa uang over time/uang lembur.
Bukan dari hasil korupsi, karena sebagai buruh operator pabrik, sangat tidak ada kemungkinan untuk melakukan tindakan korupsi, kecuali “korupsi waktu istirahat/tea break”.
Adanya uang lebih yang berupa uang over time/uang lembur.
Bukan dari hasil korupsi, karena sebagai buruh operator pabrik, sangat tidak ada kemungkinan untuk melakukan tindakan korupsi, kecuali “korupsi waktu istirahat/tea break”.
Namun sayang, tidak semua bagian di pabrik mendapat jatah kerja lembur/over time yang sama.
Ada bagian yang kering,
½ basah dan basah sekali kerja lemburnya/overtime-nya.
Yang kering over time-nya, tidak ada over
time sama sekali tentunya masih
bersyukur mendapatkan gaji UMR saja,
plus tunjangan-tunjangan lain jika ada.
Dan yang sangat basah over time-nya, di akhir bulan atau awal bulan akan tersenyum
lebar ketika menarik uang di ATM,
meski mungkin badannya remuk redam kelelahan mengejar over time.
Karena jika masuk bekerja jadi buruh di lingkungan produksi pabrik yang
menerapkan system kerja long shift ( 12
jam), mau tidak mau harus mengikuti aturannya, dan yang pasti akan
mendapatkan uang over time.
Overtime terjadi
jika memang ada pekerjaan yang belum terselesaikan, jumlah buruh tidak
mencukupi untuk mengejar target produksi, dan memang ada yang sengaja di setting supaya bisa over time.
Bersyukurlah yang masih bisa OT (over time) dan jangan lupa jaga kesehatan badannya.