Rabu, 11 April 2012

fakta unik Indonesia : sewa kios di Mall

berdagang di mall


fakta unik Indonesia :
Berdagang bisa saja merupakan factor keturunan, dan bisa saja karena sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Lalu bagaimana yang ingin menambah penghasilan lewat berdagang, atau yang terkena dampak PHK, yang kemudian memutuskan untuk berdagang.

Berikut tips-tips berjualan/tips-tips berdagang  di MALL/PLAZA/TRADE CENTRE/SHOPING CENTER/ITC/PUSAT PERDAGANGAN  , semoga bermanfaat dan memberikan manfaat.
Harga sewa kios COUNTER di ITC/mall/ PUSAT PERDAGANGAN    manapun (misal : ITC Cempaka Mas, ITC Mangga Dua, ITC Kuningan, dll ) bervariasi dari mulai 2,5 juta -6  juta/bulan, tergantung lokasi & luas.
Dan tanyakan apakah harga sewa kios di mall itu sudah ALL IN, tidak perlu membayar service charge lagi. Tanyakan juga apakah harga sewa dihitung/tidak per-M2, tapi (sekali lg) dilihat dari lokasi & besarnya.

Kalau  KIOS di ITC/mall/ PUSAT PERDAGANGANharga sewa kiosnya bervariasi antara 15 juta/thn sampai  300 juta/thn juga ada ! Sekali lagi ukuran bukan jadi patokan, tapi letak/lokasi  yang jadi patokan utama harga sewa. Ditambah lagi biaya service charge.
Sebagai gambaran  biaya “service charge” untuk ukuran KIOS dengan luas sekitar 5 m2 bisa sekitar 500 ribu/bulan dan sudah termasuk jaringan listrik standard.

Di  harga sewa kios di mall ITC Kuningan, kalau posisi strategis 120 juta, minimal sewa 2-3thn. Jadi bisa dihitung saja dari uang sewa, plus uang listrik, telepon dll,  itu minimum 700 ribu per bulan (kalau tidak menambah lampu, tapi  kalau jualan elektronik pasti harus terang benderang, jadi  biaya per bulannya pasti lebih), juga SPG yang pasarannya 1 juta  per bulan (plus insentif klo penjualannya bagus). Kalau posisi lokasinya bagus, SPG juga tidak mungkin 1, karena di ITC Kuningan cukup ramai. Kalau elektronik di ITC Kuningan lantai 4, lantai dasar – lantai 3 itu kebanyakan butik2.
Dan di ITC Kuningan yang model lapak2 (bukan toko, tapi semacam pameran) harga sewanya  75 juta per tahunnya. Padahal produk yang dijual di lapak harganya harus murah, sekitar 15-50rb saja untuk baju2nya?
Kalau mau yang tidak mahal sewanya, carilah di daerah  pinggiran Jakarta. Sewa relatif lebih murah, & ada beberapa tempat yang daya belinya juga bagus. Tapi disarankan jangan Depok (maaf ya bagi  yang tinggal disana), walau ramai & padat penduduk, tapi kurang bagus untuk dagang. Masih bagus di daerah Cinere Mal atau Ciputat.

Harga sewa kios yang termurah di ITC/mall/ PUSAT PERDAGANGAN  , luasnya paling cuma 1 ETALASE dengan ukuran 100 cm X 50 cm ! Biasanya nebeng/numpang  di depan toko milik orang yg strategis. Jadi sebaiknya anda keliling sendiri cari tempat yg OK, lalu nego sama yg punya toko.  Boleh atau tidak.

Kalau anda belum tentukan produk apa yang mau djual, hal  itu sich  balik lagi ke masing2 individu.  Anda sukanya jualan produk apa, terus  bikinlah  survey kecil2an kira2 saleable” tidak.
Sekedar  tips, ada 2 jenis  produk yang relatif lebih gampang laku yaitu :  Yang berhubungan dengan CEWEK & MAKANAN!

Perhatikan juga jenis barang dagangan yang akan Anda jual, supaya tidak salah tempat ! Misal : Anda  kalau mau jual “speaker active”, lebih baik di ITC Kuningan , kalau di ITC Cempaka Mas level pengunjungnya beda! Maaf ya, bukannya membedakan orang, tapi memang marketnya (baca: daya beli) beda ! Jual “speaker active” jangan di ITC Mangga Dua, tapi sebaiknya di seberangnya saja yaitu  di Mangga 2 Mall.
Untuk urusan profit margin, bisa dibilang semua retailer (orang yang dagang, apapun jenis barangnya) biasanya  mematok margin keuntungan sekitar 30-40%. Sedangkan untuk grosir sekitar 15-20%. Lain halnya jika anda bisa beli dari tangan prtama, margin bisa mencapai 80% loh ! Jadi pinter-pinterlah memilih supplier & barang dagangan, dan di tambah lagi pinter-pinter  “survey market” !

Biasanya margin keuntungan 30-40% itu untuk barang yang jadi. Maksudnya, kita beli dari supplier dan langsung jual lagi.... Kalau misal:  ada yang beli material kulit, kemudian   dia proses lagi jadi sepatu, marginnya keuntungannya bisa lebih gede ! 

Produk yang Anda jual misal : sepatu,  harga beli grosirnya 100 ribu,  berarti anda akan menjual sepatu  minimal dengan profit 30-40%, atau sekitar 160 ribuan.  Nah....., dengan harga  tersebut , kira-kira  masuk tidak kalau  dijual di lokasi yang anda incar, misalnya di ITC Kuningan... Sekali lagi, anda  kudu keliling dan survey lihat yang menjual sepatu disana harganya rata2 berapa. Kalau harga rata2 sepatu yang dijual disana 50 ribuan misalnya, ya sudah tahu kemungkinan besar produk anda tidak laku disana.

Soal pegawai, tergantung seberapa luas tempat/KIOS anda ... Kalau cuma counter saja lebih baik jaga sendiri  dengan istri. Banyak orang yang salah besar dengan melepas operasional ke pegawai !! Jangan campur adukkan management retailer dengan perusahaan !! Kalau mau dagang ya WAJIB jaga sendiri minimal sampai benar-benar running !! 

Kalau anda sendiri  yang jaga warung dagangan anda, anda hanya berhak atas sejumlah kecil sebagai gaji ! Ingat ya, hanya sejumlah kecil

Standard gaji  SPG mall/pegawai:

Misalnya anda mau buka di ITC Kuningan, pasaran gaji disana misal IDR 1 juta.
Lebih baik di “break-down” lagi,  gaji pokok  misal IDR 500 ribu + uang makan IDR 15 ribu/hari (kalau tidak masuk tidak dapat) + uang kerajinan IDR 200 ribu. Jadi nanti totalnya y IDR 1 juta.
Bisa di tambah sama bonus penjualan/komisi.
Kenapa dibuat seperti  itu ??? 
Karena secara psikologis manusia tidak akan ada puasnya.
Jadi harus dibuat struktur yang menantang si pegawai rajin.
Ingat lho, bagian tersulit dari menjalankan usaha itu adalah mengelola SDM.
Untuk promosi, tidak ada yang banyak bisa dilakukan untuk retailer. Satu hal yg perlu di ingat, HARAM hukumnya untuk perang harga ! Karena nanti ujung-ujungnya, yang menang  yang punya banyak modal. Jadi jangan membangunkan macan tidur ! Lebih baik pakai cara halus, misalnya:  “speaker active”  yg akan anda  jual sudah termasuk speaker mini untuk tweeter, ataw berhadiah mikrophone, dll.  Intinya berikan diskon, tapi dikemas escara halus..... Jangan lupakan juga “after sales service”, jangan mentang-mentang  barang  yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan, terus Anda tidak mau tahu  sama pembeli  yang “complain”.
Lalu di ingat juga setiap daerah berbeda karakter pembelinya !
Contoh di ITC Mangga Dua, misalnya kalau kita mau beli kaos, penjual  buka harga 100 ribu, kita kudu tawar separuhnya ! Karena harga realnya paling sekitar segitu. Tapi beda dengan di ITC Cempaka Mas & Kuningan,  kalau anda menawar separuh harga bisa dibawain golok ntar ! he..he... Sekali lagi kuncinya, kudu sering-sering  bolak balik pelajari market ! Jangan cuma karena punya modal, kenal supplier, terus dah langsung hajar buka lapak!
“Survey market”, pertama,  anda tentukan dulu mau bermain di retail/eceran apa grosiran ? Masing2 punya plus minus, tergantung kesiapan (baca: finansial & skill) anda.
“Survey market” , Kedua, baru anda tentukan mau dimana (ITC/ PUSAT PERDAGANGAN  mana maksudnya), lantai berapa, & lokasi tempatnya dimana. Contoh, kalau grosiran ya tidak perlu di koridor utama, di basement atau lantai atas juga OK. Toh tidakk jual eceran... Tapi kalau retail/eceran, sebisa mungkin cari yang “traffic” pengunjungnya ramai.. 1 hal yangg perlu di camkan kalau memilih PUSAT PERDAGANGAN  . Jangan memilih 1 PUSAT PERDAGANGAN  semata karena dekat dengan rumah !! Walah..., belajarlah dari para warga keturunan Chinese, walau rumahnya di ujung utara tapi bisa dagangnya di ujung selatan ! 
Go where the money flows..... Pilihlah tempat yang memang pas/tepat  dengan barang dagangan anda, serta  strateginya (mau eceran apa grosiran).
“Survey market”  Ketiga, setelah memilih 2 diatas, misalnya mau jual eceran “speaker active”  di ITC Kuningan. Ancang2 sich anda penginnya di basement ke arah hypermarket. Nah......, sebelum bayar uang sewa counter, anda wajib tongkrongin itu lokasi yang anda di incar ! Sebaiknya dan biasanya 2-3 minggu anda harus rajin2 mampir kesana untuk  sekedar perhatikan traffic.  Yang sering orang lupa...., perhatikan pengunjung di sekitar tempat itu,  apakah sekedar jalan2  tanpa belanja (yang artinya tidak membawa barang belanjaan), atau yang datang pada belanja, atau malah pada belanjanya di hypermarket  saja??  orang cuma memperhatikan ramainya  saja , tapi tidak  teliti melihat membawa  barang belanjaan/tidak!
“Buyer point of view”  ITC Ambassador/Kuningan itu segmennya beda sama ITC Cempaka Mas, kalau Ambassador lebih ke yang muda, profesional dan kantoran. Jadi anda jualannya barang2 yang kepakai sama karyawan2 yang kebetulan kantornya dekat dari situ. Oleh karena itu anda jualannya harus barang2 yang trendy, hip, modis dan jangan lupa harga juga terjangkau! Jangan lebih mahal dari mal.

Yang bisa dijual di ITC Ambassador :
- baju2 modis / fashion
- alat penunjang kerja seperti:  laptop,flashdisk,dll
- fashion accesories
- makanan yang gaul
- dll yang berhubungan dengan dunianya pekerja kantoran menengah.
Tidak disarankan dagang di ITC Ambassador Kuningan :
- baju muslim (ini tempatnya di ITC Cempaka Mas)
- rental children playground : mandi bola, mobil2an aki, karena bukan tempatnya anak2 main
- sprei,spring bed, gak banget deh. “Gue gak mau bawa sprei spring bed berat2 dari kantor ke rumah”.
“Buyer point of view”,di  ITC Cempaka Mas:
- dagangan paling laku : baju muslim, sprei bedcover, perlengkapan bayi dan anak, pokoknya yang berhubungan dengan dunia emak2.
- jangan jualan laptop, elektronik dan yang aneh2, karena orang kalau mau cari elektronnik tidaa ke ITC Cempaka Mas
- jangan sewa foodcourt karena sepiii banget, tempatny terlalu luas dan bikin pengunjung tidak nyaman. Mau makan selalu diuber2 sama pegawai yang sewa counter disitu.
Di pusat perdagangan yang lokasinya terkenal & sangat ramai seperti:  ITC Mangga 2, ITC Kuningan, ITC Cempaka Mas, hampir mustahil ketemu dengan TOKO yang mau diajak join, depan tokonya kita taruh etalase punya kita ! Pedagang disana umumnya berkantong tebal semua,tidak bakalan mau berbagi. Kecuali kalau anda sewa lapak sama mereka,i tu lain cerita karena akan menambah income/bulan buat  mereka .
Di pusat perdagangan yg lokasinya terkenal & ramai spt contoh diatas, jangan berpikir untuk menawarkan  barang dagangan dengan sistem jual putus. Sampai botak bakalan tidak goal ! Ada aturan tidak tertulis disana...., siapa yang menawarkn barang = loser ! Artinya, pihak TOKO cuma mau terima barang yang di titip jual & bukan beli putus ! Kenapa ? Umumnya semua pedagang disana berduit ! Mereka mampu mengimport barang sendiri. Jadi pikir mereka, bukan dia yang butuh barang dagangan kamu, tapi kamu  yang butuh supaya  barang dagangan kamu,  laku lewat titip jual di tempat mereka.... Kejamnya.... Tapi tulah  kenyataannya ! Kasus ini berlaku untuk produk-produk  fashion & apparel y... Termasuk jam tangan, tas, dll.
Kalau di tempat yg sudah ramai seperti  ITC Mangga Dua, anda harus keliling sendiri untuk mendapatkan lokasi sewa kios yang anda inginkan. 
Tapi kalau di ITC Kuningan & ITC Cempaka Mas  masih banyak ruang/KIOS yang  kosong, jadi anda bisa kontak ke pengelola atau ke property agen yang disana. Tapi disarankan, jangan langsung tergiur dengan harga sewa yg rendah ! Anda harus sering bolak balik, nongkrong di depan KIOS  yg  anda diminati untuk mengamati traffic pengunjung, sebelum  Anda benar-benar siap untuk menyewanya !
Terus  anda  juga wajib keliling 1 gedung , missal di ITC Kuningan untuk analisa pesaing. Ada tidak yang jual barang mirip dengan anda , berapa harganya,ba gaimana sistem promosinya (jual per-paket, atau  terpisah, bla...bla...bla...),  ramai  tidak pembelinya, dll.
Tidak cukup cuma sekali  saja anda mampir, minimal 2-3 kali datang  untuk tahu seberapa suksesnya pesaing. Kalau ternyata pesaing yang lebih dulu dagang disana saja sepi, nah......Anda sudah kudu waspada! Perlu dilihat lagi kenapa mereka sepi, apa karena tidak ada yang mampir,  yang artinya barang dagangannya tidak diminati,  atau banyak yang mampir tapi keluar tidak membeli apapun juga ,  dll.
Intinya .., berdagang itu  dituntut kreativitasnya kita ! Apa yang seseorang alami belum tentu akan anda alami 100% sama ! Situasi yang anda akan alami mungkin bisa lebih rumit, atau bisa juga lebih lancar.  Dan disitulah seninya berdagang ! Beda sama orang kerja (sorry  ya bukannya underestimate...) yang setiap bulan pasti terima gaji?
Sebuah pertanyaan mendasar : Berapa budget yang anda cadangakan utk sewa tempat ?
Karena,  harga sewa di tiap lantai & titik berbeda ! Jadi kembali ke budget masing2...Kalau missal: di lantai dasar  dan 1st corridor paling OK, tapi sewa kiosnya 300 juta/tahun minimal sewa 2 tahun, bagaimana ?? http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/15.gif
Dan apakah  uang 50 juta bisa untuk memenuhin 1 kios, tergantung, misal : harga sepatunya berapa dulu.... Kalau harga kelas menengah mungkin cukup... Tapi sekali lagi ingat ya..., harus dan ada cadangan untuk belanja barang lagi di bulan ke 2 & 3, walau stock bulan 1 masih banyak.
Jadi pertama2..., anda tentukan dulu budgetnya  berapa.. Perlu di ingat untuk isi kios juga perlu biaya tidak sedikit. Kalau isi toko anda sedikit, tidak menarik orang untuk mampir ! Semakin banyak barang yang di toko anda, orang akan lebih tertarik untuk mampir.... Sekedar gambaran kasar saja ya..., untuk buka toko tas (ladies handbags) di kios ukuran 2 X 3 m2, perlu dana sekitar minimal  50 jutaan supaya tokonya kelihatan ramai.
Terus jangan lupa juga, tambahkan dana cadangan utk operasional selama minimal 3 bulan ke muka (amannya 6 bulan). Misalnya untuk bayar gaji pegawai, listrik, service charge, telepon, & belanja barang-barang perlu 15 juta/bulan,  anda WAJIB mempunyai dana cash minimal 45 juta (atau amannya 90 juta). Kalau misal tidak ada duit sejumlah itu, siap-siap  saja bakalan Senin Kamis nafas anda ! Karena namanya dagang belum tentu bulan ini  ramai, bulan depan juga ramai. Sedangkan barang dagangan harus selalu ‘’update”, dan overhead wajib dibayar.
Cadangan dana cuma 2-3 bulan ya tidak apa-apa juga, tapi anda bakalan kudu benar2 berjuang keras tuh,  karena biasanya 6 bulan pertama dagang apapun masih minus ! Jadi bagaimana anda bisa update barang dagangan  anda?
Kalau diperhatikan......, banyak retailer2 baru yang bermunculan, tapi lebih banyak lagi yang berguguran !! Tahu kenapa ?? Karena umumnya  mereka tidak memperhitungkan dana cadangan untuk operasional (yang  3-6 bulan kedepan itu). Kebanyakkan berpikir "wah ada dana 60 juta, enaknya usaha dagang apa & dimana ya ??”
Nah..........., kita sering lupa juga, memasukkan cadangan biaya hidup selama minimal 6 bulan kedepan! Ujung-ujungnya pada kelabakan & berantakkan karena antara duit untuk biaya hidup tercampur baur dengan biaya operasional  toko!
Perlu Ingat, Anda membutuhkan  3-6 X lipat,  untuk cadangan biaya Operasional toko/dagangan !!  Ilustrasinya begini....., untuk biaya operasional , misal : perlu 15 juta/bulan (biaya untuk listrik, air, service charge, telpon, belanja barang dagangan , gaji pegawai/kita sendiri).
Dan untuk masalah biaya hidup, misal: anda pribadi perlu 5 juta/bulan. Berarti anda juga WAJIB menyiapakan  6 X lipatnya, bahkan untuk titik amannya  1 tahun untuk cadangan biaya hidup !! Jika anda total terjun berdagang, kecuali  berdagang hanya sambilan, sedangkan anda masih aktif bekerja.
Jangan berpikir untuk biaya hidup anda bisa ambil dari hasil dagangan anda, karena untuk 1 tahun pertama hasil dagangan itu belum ada artinya !! Tidak bakalan bisa untuk menutupi  biaya hidup ! Bahkan dalam 6 bulan pertama biasanya masih minus ! Bagaimana bisa ambil dari hasil dagangan, sedangkan kondisi awal usaha masih compang camping! Ibarat bayi baru berjalan merangkak dipaksa untuk  lari marathon?
Nah............., sekarang  tidak aneh kan kalau  kita lihat (maaf ya, bukan maksud  menyinggung), pedagang2  kecil,  seperti : penjual  Gorengan, kita lihat jualannya laris , tapi kenapa jarang yang bisa maju... Karena  antara biaya Operasional dagangan,  tercampur baur sama biaya hidup... Hasil dagang hari ini , misal :  100 ribu, langsung dipakai untuk biaya hidup esok hari... In the end..., tidak ada hasil yg tersisa...
http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/06.gif
Mengenai  FRANCHISE  di Indonesia  90%,  lebih banyak yang jualan "Paket Perdana" !! ini istilah saja ya... Maksudnya adalah, mereka kebanyakkan  baru set-up bisnisnya kurang dari 2 tahun, jadi sebenarnya belum bisa dibilang punya nama harum.  Mereka ini (si Franchisee cenderung menjual paket investasi mereka, misalnya dengan investasi 10 juta dapat gerobak bisa jualan bakso , lengkap dengan peralatan & panduannya.  Nah....,i tu yang  dimaksud dengan Paket Perdana !
Kalau memang mau ambil franchise, pilihlah yang bisnisnya sudah berjalan minimal 2 tahun, makin tua usianya makin OK,  karena sudah teruji sama waktu ! http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/14.gif
Karena usia bisnisnya sudah cukup tua, anda bisa pelajari banyak, outlet mana yang kurang laku & kenapa, lokasi yang bagus seperti apa, dll.
Kalau  modal anda kurang kuat sebaiknya jangan paksakan diri untuk ambil franchise. Ingat,anda kudu siapkan dana cadangan biaya hidup & lain2 juga....
http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/15.gif
Lokasi yang bagus belum tentu menjamin barang dagangan laku. Lokasi depan hypermarket apapun memang terkesan menjanjikan banget. Betul...., traffic pengunjung sudah pasti ramai ! Bahkan  kalau weekend bisa membludak ! Lalu kenapa dagangan tidak dicolek sama pembeli ?
Ada beberapa  sebab :   Hypermarket apapun, di design supaya pengunjung membelanjakan uangnya cukup di tempat mereka  saja ! Hypermarket itu lengkap dan komplit, mulai dari makanan siap saji, sampai  baju & perkakas juga ada... Jadi kalau anda  buka toko di depan mereka (hypermarket) , jelas-jelas  anda berhadapan dengan raksasa ! dan ... secara psikologis, mereka yang belanja di hypermarket cenderung menghabiskn waktu yang lumayan lama di dalam hypermarket.  Artinya, mereka (pembeli )  sebenarnya sudah lumayan capek keliling  di dalam hypermarket tersebut, ditambah capek antri di kasir, jadi kemungkinannya kecil mereka pembeli ini,  mau keliling lagi ke toko-toko di depan hypermarket, terkecuali barang yang dijajakan tidak ada di dalam hypermarket tersebut ! Coba deh  kiat sendiri saja,  kalau belanja di hypermarket, setelah belanja disana berapa banyak diantara kita yang masih mau keliling ke toko2 lagi ? Umumnya (umumnya loh ya....,tidak berarti  semuanya) langsung  bawa trolley ke mobil atau langsung jalan pulang. Paling banter pun beli makan di tempat yang tidak jauh dari hypermarket itu.
Ada satu hypermarket terkenal di Indonesia , yang setiap namanya disebut yang ada dalam kepala kita apa ? Barang yg komplit dengan harga murah ! Soalnya  promosi mereka memang gila2an. Artinya..., mereka yang belanja disana adalah mereka yg  price sensitive”-nya tinggi ! Maksudnya..., perbedaan harga yang tipis pun bisa jadi membatalkan keputusan mereka untuk beli ! Coba di pikirkan lagi ....,kita sendiri saja kalau mau kesana tujuan utamanya kan langsung ke hypermarket  itu untuk belanja! Kenapa ? Karena barangnya   komplit dengan harga murah pula.
Kalau mau buka usaha (counter atau kios) jangan di depan raksasa gede seperti Carrefour , dll! Banyak orang yang justru terkecoh, menganggap kalau dagang di depan raksasa artinya banyak pengunjung yang berseliweran &  dengan harapan  mampir di lapaknya. Itu salah besar !
Kenapa ??? Karena raksasa yang gede umumnya sudah komplit dengan macam-macam barang dari A sampai Z ! Mau beli apa coba yang tidak ada di raksasa gede seperti  itu ???
Coba saja seperti kita sendiri deh, kalau  niat awal dari rumah mau ke Carrefour, apa kita mau melanglang buana dulu mampir ke toko-toko  lainnya ??? Kalaupun ada, berapa banyak dari kita yang akan berbuat sepert itu ??? Umumnya kalau kita memang sudah niat mau ke Carrefour, jarang banget melirik ke toko-toko lain. Wong di dalam sudah komplit koq.. http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/15.gif
Dagangan yang laku buka di depan raksasa biasanya yang tidak dijual di dalam.  Misalnya : DVD bajakan (jelas tidak mungkin Carrefour jual DVD bajakan),  Juice termasuk yang laku, karena harga + penyajiannya (fresh langsung dibuat) OK.
Tentang sewa kios di depan hypermarket yang terkenal . Jujur saja = JANGAN. Karena belanja di hypermarket sudah menyita energy! Disarankan, sewa kios yang berbau2 makanan dan minuman yang unik dan langka yang di hypermarket itu tidak ada, dan lokasinya itu persis di depan kassa, jadi pas antri bayar para pembeli hypermarket itu sudah ngiler duluan?
http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/15.gif
Kalau ditanya lokasi mana yang bagus untuk jualan baju anak2...., sebenarnya semua tempat mempunyai  peluang tersendiri... Kenapa ? Karena baju anak2  itu universal sifatnya... Sekedar saran saja, coba mampir lihat2 di PGC & daerah Cibubur. Untuk Cibubur, daya beli disana bagus banget ! Pembelinya juga cenderung tidak nawarnya gila2an.
Atau coba begini : mau buka usaha atau apalah itu kan niatnya menambah kekayaan...so kita ambil case begini saja misalnya:  anda punya modal 100 juta...nah bicara soal risk..kita fair aja,  anggap saja kita deposito sama bank  7% (no risk),  jadi kalau anda tabung 100 juta dapat bersih 6.2 juta/tahun (setelah pajak dan administrasi)...nah kalau  buka usaha modal 100 juta intinya kan mau dapat lebih dari 7%/tahun dong...nah hitung2  saja,  dapat tidak lebih dari 6.2 juta bersih di bank...kalau tidak dapat ya tidak usah dipaksa, apalagi kalo sistem sewa/kontrak...kalau mau main panjang2an nafas lebih baik beli saja lokasinya daripada sewa...karena kalau sewa 72 juta/tahun,  artinya  1 bulan mesti dapat 6 juta itupun cuma BEP belum lagi listrik dan lain2...jadi kalau dari deposito 7%/tahun tadi,  anda mesti dapat di toko kira-kira  6.5 juta perbulan itu baru sama dengan deposito di bank...tapi bedanya kalau di toko makin lama makin banyak pelanggan...biasa penjualan meningkat seiring berjalan waktu, jadi lebih  ke arah panjang-panjangan  nafas apalagi tempat yg saingan bejibun...
Kalau mau buka toko / counter untuk barang2 elektronik harus benar2 dilihat apakah mal atau lokasi tersebut memang pasar untuk jual barang elektronik.
Juga lihat harga dan macam teknologinya...apakah di level menengah..teknologi tercanggih atau terbaru? Karena masing2 mal mempunyai pengunjung yg cukup specific sekarang ini ( dengan banyaknya mal di Jakarta).Misal :  di mal yg lokasinya di seberang ITC mangga 2 yg khusus menjual barang elektronik semacam itu. Atau di Glodok/ Harco
Jangan cuma melihat apakah mal itu ramai atau tidak saja...contoh :  di ITC mangga 2 itu hampir 90% jual baju dan perlengkapannya dgn range harga 50.000 - 150.000..maka costumer yg datang ke sana adalah costumer yg mencari baju dan perlengkapannya dgn harga di pasaran atas.
Yang biasanya suka beli atribut bola itu adalah ABG kelas menengah bawah.Dan sepertinya jarang ada yang jualan atribut bola di Plaza Indonesia, atau di mall-mall papan atas lainnya. Kecuali kalau harganya sudah ratusan ribu, itu sudah termasuk barang collector's items ! Yang mana orang yang beli bukan untuk dipakai, tapi untuk dikoleksi/hobi, itu pasarnya kecil banget, karena tidak semua orang rela buang duit 200 ribu keatas hanya untuk 1 potong kaos Chelsea
http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/15.gif
Bagaimana untuk mengakalin,  yang sudah terlanjur buka usaha tanpa cadangan biaya hidup, missal : selama ini kasarnya di gaji dari usaha yang sudah dijalankan.         Pertama, anda hitung dulu berapa biaya kebutuhan hidup / bulannya.
Ingat....., jangan terlalu mepet, selalu siapkan cadangan 10% biaya tidak terduga, misalnya, anda perlu 5 juta/bulan. Nah........, ini dijadikan acuan dulu.
Misal perhitungan begini :                                                                                               Anda jualan sepatu dengan keuntungan 10 ribu/buah,
Sewa stand, gaji pegawai, dll  misalnya perlu 5 juta juga,
Jadi total minimal net profit anda mesti 10 juta, untuk menutupi semuanya itu.
Atau setara dengan 10 juta : 10 ribu = 1000 buah sepatu yang harus laku !
Kalau dibagi 30 hari = 34 buah / hari sepatu yang mesti laku !
Lalu anda harus cari akal bagaimana supaya target tercapai !
Tapi itu baru menutupi biaya-biaya saja lho?
Kalau anda misal mau nabung 5 juta/bulan, ya tinggal ditambahin saja.
Tapi bukan berarti mustahil untuk berhasil!
Mengenai modal, jangan sampai  punya modal terbatas lalu dipertaruhkan semua (tidak ada back-up perputaran modal usaha + back-up biaya hidup).
Siapkan juga dana cadangan untuk biaya hidup & lain2, orang bule kan bilang "Don't put all of ur eggs in 1 basket". Kalau semua uang  dipertaruhkn untuk usaha, kalau sukses  ya bagus,  tapi  kan hidup tidak selalu mulus. 
Mau jualan apaun, janganlah terpaku sama harga sewa tempat.
Buat apa sewanya murah tapi ternyata daya beli pengunjung disitu tidak OK
Tapi sewa tempat yang mahal & ramai juga bukan jaminan pasti dagangan akan laris manis.
Di ITC banyak pedagang keliling yang jualan makanan kecil & minuman, itu karena mereka buka lapak (toko/counter) juga. Orang luar yang coba dagang keliling begitu di dalam mall, kalau sampai ketahuan bakalan dicomot sama bang SatPam!

Betul banget kalau SPG pada doyan cemilan. Tapi ada 1 hal yang perlu diketahui, SPG itu walau penghasilannya tergolong biasa, tapi selera mereka itu tinggi lho ! Perhatikan saja apa HP mereka ! Di ITC Kuningan ada seorang delivery man yang merangkap waiter di salah 1 kios foodcourt, gajinya cuma 450 ribu/bulan all-in, tapi HP-nya BOLD terbaru ! Padahal sudah punya istri & ngontrak di belakang ITC lho

Jadi harus dpastikan dulu kalau snack yang mau dijual benar2 yummy. Kalau rasanya cuma standard, umur dagangan sulit bertahan lama.Soalnya SPG itu berani beli cemilan yg lebih mahal (mahal murah itu kan relatif) asal yummy !

Daripada main kucing-kucingan sama bang SatPam, lebih baik titip jual saja ke lapak penjual makanan disana. Mereka mau koq dititipin dengan sistem konsinyasi. Bahkan snack tersebut  berpeluang dibeli juga sama pengunjung lho, Tapi syaratnya ya sepertti diatas, rasanya harus yummy !
Lokasi usaha di bidang makanan yang murah meriah. Misalnya ikutan bazaar di perkantoran atau sekolah-sekolah .Kalau untuk perkantoran, yang paling top (dulu) itu Bapindo Plaza di Sudirman, WTC, Bank Mayapada di Sudirman, & Bidakara. Cuma memang capek saja kudu bongkar pasang perlengkapan setiap 3-4 hari.
Buka toko HP jaman sekarang  sebaiknya di pinggiran saja.
Soalnya kalau di dalam kota (Jakarta) sudah terlalu padat banget !
Bayangkan saja...., mungkin ada 10 juta kios & counter HP yang tersebar di 5 wilayah Jakarta ! Padahal HP bukan barang yang setiap hari wajib dibeli?
Ada sedikit cerita, seseorang punya  toko HP di Salatiga, Jawa Tengah  yang lumayan maju!
Barangnya ya ambil dari Roxy Mas & Cempaka Mas dan sedikit-sedikit  beli dari Batam untuk barang BM.
Kelebihan kalau  buka toko HP bukan di dalam kota besar, selain hemat cost, juga pembelinya cenderung tidak neko-neko, tapi mereka senang rutin ganti (beli) asesoris.
Tentukan juga jenis barang yg akan dijual.
Jangan menjual berbagai jenis macam barang yang tidak ada korelasinya (boneka sama korek api). Atau warung bakso yang sekalian jualan pizza..

Karena 1 jenis barang punya karakteristik pembeli sendiri.
Kemudian, karena setiap jenis barang punya karakteristik pembeli sendri, tempat jualannya juga perlu diperhatikan yang pas. 
Misal : mau cari asesoris untuk cewek, tentunya bukan ITC Roxy Mas kan ?
Shopping Centre di Indonesia  Itu umumnya terbagi 3 , yaitu :
1) Trade Center : Contohnya ITC manapun.  Kalau kita mau sewa counter atau tempat pameran, biasanya kita harus cari info Event Organizer (EO) yang udah kontrak disana. Karena dari pihak pengelola biasanya sudah membina kerjasama dengan 1 (atau beberapa) EO untuk kelola counter & space untuk pameran.
2) Mall atau Plaza : Contohnya MOI, Artha Gading Mall, Kelapa Gading Mall, Pondok Indah Mall, Senayan City, dll. Nah......., kalau  yang ini semua dikelola sendiri sama building management. Tujuannya supaya menjaga kelas pengunjung yg masuk kesana. Makanya kita tidak pernah lihat ada counter jualan barang murah di Senayan City tho?.. Soalnya semua calon penyewa harus di screening dulu, ditanya detail sudah pernah buka dimana, jenis barangnya apa, berapa range harganya, dll.. Kasarnya seh....., walau duit kita segudang belum tentu bisa buka lapak di Mall mewah tersebut..
Tapi ada juga beberapa Shopping Centre yg pake embel-embel Plaza atau Mall, cuma diserahkan ke EO utk mengurus sewa counter & tempat pamerannya. Ini biasanya terjadi di Mall atau Plaza yg pengunjungnya kelas menengah - menengah bawah & biasanya berlokasi di lingkar luar Jakarta 
3) Pasar Tradisional : Kalau yang ini sudah pada tahu kan.. Walau cuma Pasar Tradisional, umumnya kalau kita mau sewa counter atau tempat pameran harus menghadap langsung ke pengelola lho ! Tujuannya untuk melindungi pedagang yang sudah ada. Misalnya kita mau sewa counter untuk jualan pakaian, tapi disana sudah ada yang banyak  jual pakaian. Kemungkinan besar tidak akan dikasih! Makanya kalau di Pasar Tradisional umumnya yang sewa tempat pameran itu untuk produk yang tidak ada di tempat tersebut, misalnya motor
Ada juga,  yang biasanya orang mau dagang tidak memakai perhitungan ilmiah begitu,  Semua lebih banyak berdasarkan intuisi. 
Orang dagang itu terkenal dengan prinsip:  Jualan dulu, dipikir belakangan !
Terakhir, jangan lupa banyak doa + amal ya
Kita sering fokus sama usaha, tapi lupa sama yang dua itu... 
Menurut Rene Suhardono, pengarang Buku  “Your Job is NOT Your Career”,  jangan menyerah dalam mencari passion karena suatu saat itu akan muncul. 
 
Guna dapat menemukan passion bisa dimulai dengan hal dasar, seperti bertanya pada diri sendiri mengenai apa sih pekerjaan yang kalau dikerjakan membuat hati saya senang? 
Dalam hal ini dia merekomendasikan untuk kerjakan apa yang Anda cintai, cintai yang Anda kerjakan, kemudian tunjukkan siapa diri Anda.
“Anda perlu memiliki visi dan anda perlu memikirkan sesuatu yang besar. “
Setelah itu anda perlu melakukan aksinya,”
Bagaimana mengubah mimpi menjadi kenyataan
Bagaimanapun segala hal yang kita lakukan berasal dari kita sendiri, kita memiliki kebebasan untuk memilih, karena itu beranilah untuk bermimpi.
Good Luck!
Tulisan ini bersumber dari Thread di www.kaskus.us, semoga bermanfaat, bagi yang mau buka usaha.Terima kasih.
Jauh lebih baik berani mencoba hal yang luar biasa,
mencapai puncak kejayaan, meskipun dihadang kegagalan,
daripada berbuat tanpa semangat
tiada pernah mengecap suka dan derita,
sebab mereka yang ragu-ragu
tidak akan pernah tahu apa itu kemenangan atau apa itu kekalahan.”
Dan Anda tidak bisa membangun kehidupan yang luar biasa
 dengan keberanian yang biasa.

Keberanian adalah sebuah kualitas yang memaksimalkan.