fakta unik Indonesia :
Berdagang bisa saja merupakan factor keturunan, dan bisa saja karena sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Lalu bagaimana yang ingin menambah penghasilan lewat berdagang, atau yang terkena dampak PHK, yang kemudian memutuskan untuk berdagang.
Berdagang bisa saja merupakan factor keturunan, dan bisa saja karena sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Lalu bagaimana yang ingin menambah penghasilan lewat berdagang, atau yang terkena dampak PHK, yang kemudian memutuskan untuk berdagang.
Berikut tips-tips
berjualan/tips-tips berdagang di MALL/PLAZA/TRADE
CENTRE/SHOPING CENTER/ITC/PUSAT PERDAGANGAN , semoga bermanfaat dan memberikan manfaat.
Harga sewa kios COUNTER di ITC/mall/ PUSAT
PERDAGANGAN manapun (misal : ITC Cempaka Mas, ITC
Mangga Dua, ITC Kuningan, dll ) bervariasi dari mulai 2,5 juta -6 juta/bulan, tergantung lokasi & luas.
Dan tanyakan apakah harga sewa kios di mall itu sudah ALL IN, tidak perlu membayar service charge lagi. Tanyakan juga apakah harga sewa dihitung/tidak per-M2, tapi (sekali lg) dilihat dari lokasi & besarnya.
Dan tanyakan apakah harga sewa kios di mall itu sudah ALL IN, tidak perlu membayar service charge lagi. Tanyakan juga apakah harga sewa dihitung/tidak per-M2, tapi (sekali lg) dilihat dari lokasi & besarnya.
Kalau
KIOS di ITC/mall/ PUSAT PERDAGANGAN, harga sewa kiosnya bervariasi antara 15
juta/thn sampai 300 juta/thn juga ada !
Sekali lagi ukuran bukan jadi patokan, tapi letak/lokasi yang jadi patokan utama harga sewa. Ditambah
lagi biaya service charge.
Sebagai gambaran biaya “service charge” untuk ukuran KIOS dengan luas sekitar 5 m2 bisa sekitar 500
ribu/bulan dan sudah termasuk jaringan listrik standard.
Di harga sewa kios di mall ITC Kuningan, kalau posisi strategis 120 juta, minimal sewa 2-3thn. Jadi
bisa dihitung saja dari uang sewa, plus uang listrik, telepon dll, itu minimum 700 ribu per bulan (kalau tidak
menambah lampu, tapi kalau jualan
elektronik pasti harus terang benderang, jadi biaya per bulannya pasti lebih), juga SPG yang
pasarannya 1 juta per bulan (plus
insentif klo penjualannya bagus). Kalau posisi lokasinya bagus, SPG juga tidak
mungkin 1, karena di ITC Kuningan cukup ramai. Kalau elektronik di ITC Kuningan
lantai 4, lantai dasar – lantai 3 itu kebanyakan butik2.
Dan di ITC Kuningan yang model lapak2
(bukan toko, tapi semacam
pameran) harga sewanya 75 juta per
tahunnya. Padahal produk yang dijual di lapak harganya harus murah, sekitar
15-50rb saja untuk baju2nya?
Kalau mau yang tidak mahal sewanya, carilah di daerah pinggiran Jakarta. Sewa relatif lebih murah,
& ada beberapa tempat yang daya belinya juga bagus. Tapi disarankan jangan Depok
(maaf ya bagi yang tinggal disana),
walau ramai & padat penduduk, tapi kurang bagus untuk dagang. Masih bagus di
daerah Cinere Mal atau Ciputat.
Harga sewa kios yang termurah di ITC/mall/
PUSAT PERDAGANGAN , luasnya paling cuma 1 ETALASE dengan
ukuran 100 cm X 50 cm ! Biasanya nebeng/numpang
di depan toko milik orang yg strategis. Jadi sebaiknya anda keliling
sendiri cari tempat yg OK, lalu nego sama yg punya toko. Boleh atau tidak.
Kalau anda belum tentukan produk apa yang mau djual,
hal itu sich balik lagi ke masing2 individu. Anda sukanya jualan produk apa, terus bikinlah
survey kecil2an kira2 “saleable”
tidak.
Sekedar tips, ada 2 jenis produk yang relatif lebih gampang laku yaitu : Yang berhubungan dengan
CEWEK & MAKANAN!
Perhatikan juga jenis barang dagangan
yang akan Anda jual, supaya
tidak salah tempat ! Misal : Anda kalau
mau jual “speaker active”, lebih baik di ITC Kuningan , kalau di ITC Cempaka
Mas level pengunjungnya beda! Maaf ya, bukannya membedakan orang, tapi memang
marketnya (baca: daya beli) beda ! Jual “speaker active” jangan di ITC Mangga
Dua, tapi sebaiknya di seberangnya saja yaitu
di Mangga 2 Mall.
Untuk urusan profit margin, bisa dibilang semua retailer (orang
yang dagang, apapun jenis barangnya) biasanya
mematok margin keuntungan sekitar 30-40%. Sedangkan untuk grosir sekitar
15-20%. Lain halnya jika anda bisa beli dari tangan prtama, margin bisa mencapai
80% loh ! Jadi pinter-pinterlah memilih supplier & barang dagangan, dan di
tambah lagi pinter-pinter “survey market” !
Biasanya margin keuntungan 30-40% itu untuk
barang yang jadi. Maksudnya,
kita beli dari supplier dan langsung jual lagi.... Kalau misal: ada yang beli material kulit, kemudian dia proses lagi jadi sepatu, marginnya
keuntungannya bisa lebih gede !
Produk yang Anda jual misal : sepatu, harga beli grosirnya 100 ribu, berarti anda akan menjual sepatu minimal dengan profit 30-40%, atau sekitar
160 ribuan. Nah....., dengan harga tersebut , kira-kira masuk tidak kalau dijual di lokasi yang anda incar, misalnya di
ITC Kuningan... Sekali lagi, anda kudu
keliling dan survey lihat yang menjual sepatu disana harganya rata2 berapa.
Kalau harga rata2 sepatu yang dijual disana 50 ribuan misalnya, ya sudah tahu
kemungkinan besar produk anda tidak laku disana.
Soal pegawai, tergantung seberapa luas tempat/KIOS
anda ... Kalau cuma counter saja lebih baik jaga sendiri dengan istri. Banyak orang yang salah besar
dengan melepas operasional ke pegawai !! Jangan campur adukkan management
retailer dengan perusahaan !! Kalau mau dagang ya WAJIB jaga sendiri
minimal sampai benar-benar running !!
Kalau anda
sendiri yang jaga warung dagangan anda,
anda hanya berhak atas sejumlah kecil sebagai gaji ! Ingat ya, hanya sejumlah
kecil !
Standard gaji SPG mall/pegawai:
Misalnya anda mau buka di ITC Kuningan, pasaran gaji disana misal IDR 1 juta.
Lebih baik di “break-down” lagi, gaji pokok misal IDR 500 ribu + uang makan IDR 15 ribu/hari (kalau tidak masuk tidak dapat) + uang kerajinan IDR 200 ribu. Jadi nanti totalnya y IDR 1 juta.
Bisa di tambah sama bonus penjualan/komisi.
Kenapa dibuat seperti itu ???
Misalnya anda mau buka di ITC Kuningan, pasaran gaji disana misal IDR 1 juta.
Lebih baik di “break-down” lagi, gaji pokok misal IDR 500 ribu + uang makan IDR 15 ribu/hari (kalau tidak masuk tidak dapat) + uang kerajinan IDR 200 ribu. Jadi nanti totalnya y IDR 1 juta.
Bisa di tambah sama bonus penjualan/komisi.
Kenapa dibuat seperti itu ???
Karena
secara psikologis manusia tidak akan ada puasnya.
Jadi harus dibuat struktur yang menantang si pegawai rajin.
Ingat lho, bagian tersulit dari menjalankan usaha itu adalah mengelola SDM.
Jadi harus dibuat struktur yang menantang si pegawai rajin.
Ingat lho, bagian tersulit dari menjalankan usaha itu adalah mengelola SDM.
Untuk promosi, tidak ada yang banyak bisa dilakukan untuk retailer. Satu hal
yg perlu di ingat, HARAM hukumnya untuk perang harga
! Karena nanti ujung-ujungnya, yang menang
yang punya banyak modal. Jadi jangan membangunkan macan tidur ! Lebih
baik pakai cara halus, misalnya:
“speaker active” yg akan
anda jual sudah termasuk speaker mini
untuk tweeter, ataw berhadiah mikrophone, dll.
Intinya berikan diskon, tapi dikemas escara halus..... Jangan lupakan juga
“after sales service”, jangan mentang-mentang
barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan, terus
Anda tidak mau tahu sama pembeli yang “complain”.
Lalu di
ingat juga setiap daerah berbeda karakter pembelinya !
Contoh di
ITC Mangga Dua, misalnya kalau kita mau beli kaos, penjual buka harga 100 ribu, kita kudu tawar
separuhnya ! Karena harga realnya paling sekitar segitu. Tapi beda dengan di
ITC Cempaka Mas & Kuningan, kalau
anda menawar separuh harga bisa dibawain golok ntar ! he..he... Sekali lagi
kuncinya, kudu sering-sering bolak balik
pelajari market ! Jangan cuma karena punya modal, kenal supplier, terus dah
langsung hajar buka lapak!
“Survey market”, pertama, anda tentukan dulu mau bermain di
retail/eceran apa grosiran ? Masing2 punya plus minus, tergantung kesiapan
(baca: finansial & skill) anda.
“Survey market” , Kedua, baru anda tentukan mau dimana (ITC/
PUSAT PERDAGANGAN mana maksudnya),
lantai berapa, & lokasi tempatnya dimana. Contoh, kalau grosiran ya tidak
perlu di koridor utama, di basement atau lantai atas juga OK. Toh tidakk jual
eceran... Tapi kalau retail/eceran, sebisa mungkin cari yang “traffic”
pengunjungnya ramai.. 1 hal yangg perlu di camkan kalau memilih PUSAT
PERDAGANGAN . Jangan memilih 1 PUSAT
PERDAGANGAN semata karena dekat dengan
rumah !! Walah..., belajarlah dari para warga keturunan Chinese, walau rumahnya
di ujung utara tapi bisa dagangnya di ujung selatan !
Go where the money
flows..... Pilihlah tempat yang memang pas/tepat dengan barang dagangan anda, serta strateginya (mau eceran apa grosiran).
“Survey market” Ketiga, setelah memilih 2 diatas, misalnya
mau jual eceran “speaker active” di ITC
Kuningan. Ancang2 sich anda penginnya di basement ke arah hypermarket.
Nah......, sebelum bayar uang sewa counter, anda wajib tongkrongin itu lokasi
yang anda di incar ! Sebaiknya dan biasanya 2-3 minggu anda harus rajin2 mampir
kesana untuk sekedar perhatikan
traffic. Yang sering orang lupa....,
perhatikan pengunjung di sekitar tempat itu,
apakah sekedar jalan2 tanpa
belanja (yang artinya tidak membawa barang belanjaan), atau yang datang pada
belanja, atau malah pada belanjanya di hypermarket saja??
orang cuma memperhatikan ramainya
saja , tapi tidak teliti melihat
membawa barang belanjaan/tidak!
“Buyer point of view” ITC Ambassador/Kuningan itu segmennya beda sama ITC Cempaka
Mas, kalau Ambassador lebih ke yang muda, profesional dan kantoran. Jadi anda
jualannya barang2 yang kepakai sama karyawan2 yang kebetulan kantornya dekat
dari situ. Oleh karena itu anda jualannya harus barang2 yang trendy, hip, modis
dan jangan lupa harga juga terjangkau! Jangan lebih mahal dari mal.
Yang bisa dijual di ITC Ambassador :
- baju2 modis / fashion
- alat penunjang kerja seperti: laptop,flashdisk,dll
- fashion accesories
- makanan yang gaul
- dll yang berhubungan dengan dunianya pekerja kantoran menengah.
- baju2 modis / fashion
- alat penunjang kerja seperti: laptop,flashdisk,dll
- fashion accesories
- makanan yang gaul
- dll yang berhubungan dengan dunianya pekerja kantoran menengah.
Tidak disarankan dagang di ITC
Ambassador Kuningan :
- baju muslim (ini tempatnya di ITC Cempaka Mas)
- rental children playground : mandi bola, mobil2an aki, karena bukan tempatnya anak2 main
- sprei,spring bed, gak banget deh. “Gue gak mau bawa sprei spring bed berat2 dari kantor ke rumah”.
- baju muslim (ini tempatnya di ITC Cempaka Mas)
- rental children playground : mandi bola, mobil2an aki, karena bukan tempatnya anak2 main
- sprei,spring bed, gak banget deh. “Gue gak mau bawa sprei spring bed berat2 dari kantor ke rumah”.
“Buyer point of view”,di
ITC
Cempaka Mas:
- dagangan paling laku : baju muslim, sprei bedcover, perlengkapan bayi dan anak, pokoknya yang berhubungan dengan dunia emak2.
- jangan jualan laptop, elektronik dan yang aneh2, karena orang kalau mau cari elektronnik tidaa ke ITC Cempaka Mas
- jangan sewa foodcourt karena sepiii banget, tempatny terlalu luas dan bikin pengunjung tidak nyaman. Mau makan selalu diuber2 sama pegawai yang sewa counter disitu.
- dagangan paling laku : baju muslim, sprei bedcover, perlengkapan bayi dan anak, pokoknya yang berhubungan dengan dunia emak2.
- jangan jualan laptop, elektronik dan yang aneh2, karena orang kalau mau cari elektronnik tidaa ke ITC Cempaka Mas
- jangan sewa foodcourt karena sepiii banget, tempatny terlalu luas dan bikin pengunjung tidak nyaman. Mau makan selalu diuber2 sama pegawai yang sewa counter disitu.
Di pusat perdagangan yang lokasinya
terkenal & sangat ramai seperti:
ITC Mangga 2, ITC Kuningan, ITC Cempaka Mas, hampir mustahil
ketemu dengan TOKO yang mau diajak join, depan tokonya kita taruh etalase punya kita ! Pedagang
disana umumnya berkantong tebal semua,tidak bakalan mau berbagi. Kecuali kalau anda
sewa lapak sama mereka,i tu lain cerita karena akan menambah income/bulan buat mereka .
Di pusat
perdagangan yg lokasinya terkenal & ramai spt contoh diatas, jangan berpikir untuk menawarkan barang
dagangan dengan sistem jual putus. Sampai botak bakalan tidak goal ! Ada aturan tidak tertulis
disana...., siapa yang menawarkn barang = loser ! Artinya, pihak TOKO cuma mau
terima barang yang di titip jual & bukan beli putus ! Kenapa ? Umumnya semua
pedagang disana berduit ! Mereka mampu mengimport barang sendiri. Jadi pikir mereka,
bukan dia yang butuh barang dagangan kamu, tapi kamu yang butuh supaya barang dagangan kamu, laku lewat titip jual di tempat mereka....
Kejamnya.... Tapi tulah kenyataannya !
Kasus ini berlaku untuk produk-produk
fashion & apparel y... Termasuk jam tangan, tas, dll.
Kalau di tempat yg sudah ramai seperti ITC Mangga Dua, anda harus keliling
sendiri untuk mendapatkan lokasi sewa kios yang anda inginkan.
Tapi kalau
di ITC Kuningan & ITC Cempaka Mas
masih banyak ruang/KIOS yang
kosong, jadi anda bisa kontak ke pengelola atau ke property agen yang
disana. Tapi disarankan, jangan langsung tergiur dengan harga
sewa yg rendah ! Anda
harus sering bolak balik, nongkrong di depan KIOS yg
anda diminati untuk mengamati traffic pengunjung, sebelum Anda benar-benar siap untuk menyewanya !
Terus anda
juga wajib keliling 1 gedung , missal di ITC Kuningan untuk analisa pesaing. Ada tidak yang jual barang mirip dengan anda , berapa harganya,ba gaimana
sistem promosinya (jual per-paket, atau
terpisah, bla...bla...bla...), ramai tidak pembelinya, dll.
Tidak cukup
cuma sekali saja anda mampir, minimal
2-3 kali datang untuk tahu seberapa
suksesnya pesaing. Kalau ternyata pesaing yang lebih dulu dagang disana saja
sepi, nah......Anda sudah kudu waspada! Perlu dilihat lagi kenapa mereka
sepi, apa karena tidak ada yang mampir,
yang artinya barang dagangannya tidak diminati, atau banyak yang mampir tapi keluar tidak
membeli apapun juga , dll.
Intinya ..,
berdagang itu dituntut
kreativitasnya kita ! Apa yang seseorang alami belum tentu akan anda alami 100% sama ! Situasi
yang anda akan alami mungkin bisa lebih rumit, atau bisa juga lebih lancar. Dan disitulah seninya berdagang ! Beda sama
orang kerja (sorry ya bukannya
underestimate...) yang setiap bulan pasti terima gaji?
Sebuah
pertanyaan mendasar : Berapa budget yang anda cadangakan
utk sewa tempat ?
Karena, harga sewa di tiap lantai & titik berbeda ! Jadi kembali ke budget masing2...Kalau missal: di lantai dasar dan 1st corridor paling OK, tapi sewa kiosnya 300 juta/tahun minimal sewa 2 tahun, bagaimana ??
Karena, harga sewa di tiap lantai & titik berbeda ! Jadi kembali ke budget masing2...Kalau missal: di lantai dasar dan 1st corridor paling OK, tapi sewa kiosnya 300 juta/tahun minimal sewa 2 tahun, bagaimana ??
Dan apakah uang 50 juta bisa untuk memenuhin 1 kios,
tergantung, misal : harga
sepatunya berapa dulu.... Kalau harga kelas menengah mungkin cukup... Tapi
sekali lagi ingat ya..., harus dan ada cadangan untuk belanja barang lagi di
bulan ke 2 & 3, walau stock bulan 1 masih banyak.
Jadi pertama2...,
anda tentukan dulu budgetnya
berapa..
Perlu di ingat untuk isi kios juga perlu biaya tidak sedikit. Kalau isi toko
anda sedikit, tidak menarik orang untuk mampir ! Semakin banyak barang yang di
toko anda, orang akan lebih tertarik untuk mampir.... Sekedar gambaran kasar
saja ya..., untuk buka toko tas (ladies handbags) di kios ukuran 2 X 3 m2,
perlu dana sekitar minimal 50 jutaan
supaya tokonya kelihatan ramai.
Terus
jangan lupa juga, tambahkan dana cadangan utk operasional selama minimal 3 bulan ke muka
(amannya 6 bulan). Misalnya untuk bayar gaji pegawai, listrik, service charge,
telepon, & belanja barang-barang perlu 15 juta/bulan, anda WAJIB mempunyai dana cash minimal
45 juta (atau amannya 90 juta). Kalau misal tidak ada duit sejumlah itu,
siap-siap saja bakalan Senin Kamis nafas
anda ! Karena namanya dagang belum tentu bulan ini ramai, bulan depan juga ramai. Sedangkan
barang dagangan harus selalu ‘’update”, dan overhead wajib dibayar.
Cadangan
dana cuma 2-3 bulan ya tidak apa-apa juga, tapi anda bakalan kudu benar2
berjuang keras tuh, karena biasanya 6
bulan pertama dagang apapun masih minus ! Jadi bagaimana anda
bisa update barang dagangan anda?
Kalau diperhatikan......,
banyak retailer2 baru yang bermunculan, tapi lebih banyak lagi yang berguguran
!! Tahu kenapa ?? Karena umumnya mereka tidak memperhitungkan dana cadangan untuk operasional (yang 3-6 bulan kedepan itu). Kebanyakkan berpikir "wah
ada dana 60 juta, enaknya usaha dagang apa & dimana ya ??”
Nah...........,
kita sering lupa juga, memasukkan cadangan biaya hidup selama minimal 6 bulan
kedepan! Ujung-ujungnya pada kelabakan & berantakkan karena antara duit
untuk biaya hidup tercampur baur dengan biaya
operasional toko!
Perlu Ingat,
Anda membutuhkan 3-6 X lipat, untuk cadangan biaya Operasional toko/dagangan !! Ilustrasinya begini....., untuk biaya
operasional , misal : perlu 15 juta/bulan (biaya untuk listrik, air, service
charge, telpon, belanja barang dagangan , gaji pegawai/kita sendiri).
Dan untuk
masalah biaya hidup, misal: anda pribadi perlu 5 juta/bulan. Berarti anda juga WAJIB
menyiapakan 6 X lipatnya, bahkan untuk
titik amannya 1 tahun untuk cadangan biaya hidup
!! Jika anda total terjun
berdagang, kecuali berdagang hanya sambilan,
sedangkan anda masih aktif bekerja.
Jangan berpikir untuk biaya hidup
anda bisa ambil dari hasil dagangan anda, karena untuk 1 tahun pertama hasil dagangan itu belum
ada artinya !! Tidak bakalan bisa untuk menutupi biaya hidup ! Bahkan dalam 6 bulan pertama
biasanya masih minus ! Bagaimana bisa ambil dari hasil dagangan, sedangkan kondisi
awal usaha masih compang camping! Ibarat bayi baru berjalan merangkak dipaksa
untuk lari marathon?
Nah.............,
sekarang tidak aneh kan kalau kita lihat (maaf ya, bukan maksud menyinggung), pedagang2 kecil,
seperti : penjual Gorengan, kita
lihat jualannya laris , tapi kenapa jarang yang bisa maju... Karena antara biaya Operasional
dagangan, tercampur baur sama biaya
hidup... Hasil dagang hari ini , misal : 100 ribu, langsung dipakai untuk biaya hidup
esok hari... In the end..., tidak ada hasil yg tersisa...
Mengenai FRANCHISE di Indonesia 90%,
lebih banyak yang jualan "Paket Perdana" !! ini istilah
saja ya... Maksudnya adalah, mereka kebanyakkan
baru set-up bisnisnya kurang dari 2 tahun, jadi sebenarnya belum bisa
dibilang punya nama harum. Mereka ini
(si Franchisee cenderung menjual paket investasi mereka, misalnya dengan
investasi 10 juta dapat gerobak bisa jualan bakso , lengkap dengan peralatan
& panduannya. Nah....,i tu yang dimaksud dengan Paket Perdana !
Kalau memang mau ambil franchise, pilihlah yang bisnisnya
sudah berjalan
minimal 2 tahun, makin tua usianya makin OK,
karena sudah teruji sama waktu !
Karena usia bisnisnya sudah cukup tua, anda bisa pelajari banyak, outlet mana yang kurang laku & kenapa, lokasi yang bagus seperti apa, dll.
Karena usia bisnisnya sudah cukup tua, anda bisa pelajari banyak, outlet mana yang kurang laku & kenapa, lokasi yang bagus seperti apa, dll.
Kalau modal anda kurang kuat sebaiknya jangan paksakan diri untuk ambil franchise. Ingat,anda kudu
siapkan dana cadangan biaya hidup & lain2 juga....
Lokasi yang bagus belum tentu
menjamin barang dagangan laku. Lokasi depan hypermarket apapun memang terkesan menjanjikan
banget. Betul...., traffic pengunjung sudah pasti ramai ! Bahkan kalau weekend bisa membludak ! Lalu kenapa
dagangan tidak dicolek sama pembeli ?
Ada
beberapa sebab : Hypermarket apapun, di design supaya pengunjung membelanjakan uangnya cukup di tempat mereka saja ! Hypermarket itu lengkap dan komplit, mulai
dari makanan siap saji, sampai baju &
perkakas juga ada... Jadi kalau anda buka toko di depan mereka (hypermarket) , jelas-jelas
anda berhadapan dengan raksasa ! dan ...
secara psikologis, mereka yang belanja di hypermarket cenderung menghabiskn waktu
yang lumayan lama di dalam hypermarket. Artinya, mereka (pembeli ) sebenarnya sudah lumayan capek keliling di dalam hypermarket tersebut, ditambah capek
antri di kasir, jadi kemungkinannya kecil mereka pembeli ini, mau keliling lagi ke toko-toko di depan
hypermarket, terkecuali barang yang dijajakan tidak ada di dalam hypermarket tersebut
! Coba deh kiat sendiri saja, kalau belanja di hypermarket, setelah belanja
disana berapa banyak diantara kita yang masih mau keliling ke toko2 lagi ?
Umumnya (umumnya loh ya....,tidak berarti semuanya) langsung bawa trolley ke mobil atau langsung jalan
pulang. Paling banter pun beli makan di tempat yang tidak jauh dari hypermarket
itu.
Ada satu
hypermarket terkenal di Indonesia , yang setiap namanya disebut yang ada dalam
kepala kita apa ? Barang yg komplit dengan harga murah ! Soalnya promosi mereka memang gila2an. Artinya..., mereka
yang belanja disana adalah mereka yg “price sensitive”-nya
tinggi ! Maksudnya..., perbedaan harga yang tipis pun bisa jadi
membatalkan keputusan mereka untuk beli ! Coba di pikirkan lagi ....,kita sendiri
saja kalau mau kesana tujuan utamanya kan langsung ke hypermarket itu untuk belanja! Kenapa ? Karena barangnya komplit dengan harga murah pula.
Kalau mau
buka usaha (counter atau kios) jangan di depan raksasa gede
seperti Carrefour , dll! Banyak
orang yang justru terkecoh, menganggap kalau dagang di depan raksasa artinya
banyak pengunjung yang berseliweran &
dengan harapan mampir di lapaknya.
Itu salah besar !
Kenapa ??? Karena raksasa yang gede umumnya sudah komplit dengan macam-macam barang dari A sampai Z ! Mau beli apa coba yang tidak ada di raksasa gede seperti itu ???
Coba saja seperti kita sendiri deh, kalau niat awal dari rumah mau ke Carrefour, apa kita mau melanglang buana dulu mampir ke toko-toko lainnya ??? Kalaupun ada, berapa banyak dari kita yang akan berbuat sepert itu ??? Umumnya kalau kita memang sudah niat mau ke Carrefour, jarang banget melirik ke toko-toko lain. Wong di dalam sudah komplit koq..
Dagangan yang laku buka di depan raksasa biasanya yang tidak dijual di dalam. Misalnya : DVD bajakan (jelas tidak mungkin Carrefour jual DVD bajakan), Juice termasuk yang laku, karena harga + penyajiannya (fresh langsung dibuat) OK.
Kenapa ??? Karena raksasa yang gede umumnya sudah komplit dengan macam-macam barang dari A sampai Z ! Mau beli apa coba yang tidak ada di raksasa gede seperti itu ???
Coba saja seperti kita sendiri deh, kalau niat awal dari rumah mau ke Carrefour, apa kita mau melanglang buana dulu mampir ke toko-toko lainnya ??? Kalaupun ada, berapa banyak dari kita yang akan berbuat sepert itu ??? Umumnya kalau kita memang sudah niat mau ke Carrefour, jarang banget melirik ke toko-toko lain. Wong di dalam sudah komplit koq..
Dagangan yang laku buka di depan raksasa biasanya yang tidak dijual di dalam. Misalnya : DVD bajakan (jelas tidak mungkin Carrefour jual DVD bajakan), Juice termasuk yang laku, karena harga + penyajiannya (fresh langsung dibuat) OK.
Tentang
sewa kios di depan hypermarket yang terkenal . Jujur saja = JANGAN. Karena
belanja di hypermarket sudah menyita energy! Disarankan, sewa kios yang berbau2 makanan dan minuman yang
unik dan langka yang di hypermarket itu tidak ada, dan lokasinya itu persis di
depan kassa, jadi pas antri bayar para pembeli hypermarket itu sudah ngiler
duluan?
Kalau
ditanya lokasi mana yang bagus untuk jualan baju anak2...., sebenarnya semua tempat mempunyai
peluang tersendiri... Kenapa ? Karena baju anak2
itu universal sifatnya... Sekedar saran saja, coba mampir lihat2 di PGC
& daerah Cibubur. Untuk Cibubur, daya beli disana bagus banget ! Pembelinya
juga cenderung tidak nawarnya gila2an.
Atau coba
begini : mau buka usaha atau apalah itu kan niatnya menambah
kekayaan...so kita
ambil case begini saja misalnya: anda
punya modal 100 juta...nah bicara soal risk..kita fair aja, anggap saja kita deposito sama bank 7% (no risk),
jadi kalau anda tabung 100 juta dapat bersih 6.2 juta/tahun (setelah
pajak dan administrasi)...nah kalau buka
usaha modal 100 juta intinya kan mau dapat lebih dari 7%/tahun dong...nah
hitung2 saja, dapat tidak lebih dari 6.2 juta bersih di
bank...kalau tidak dapat ya tidak usah dipaksa, apalagi kalo sistem
sewa/kontrak...kalau mau main panjang2an nafas lebih baik beli saja lokasinya
daripada sewa...karena kalau sewa 72 juta/tahun, artinya
1 bulan mesti dapat 6 juta itupun cuma BEP belum lagi listrik dan
lain2...jadi kalau dari deposito 7%/tahun tadi,
anda mesti dapat di toko kira-kira
6.5 juta perbulan itu baru sama dengan deposito di bank...tapi bedanya
kalau di toko makin lama makin banyak pelanggan...biasa penjualan meningkat
seiring berjalan waktu, jadi lebih ke
arah panjang-panjangan nafas apalagi
tempat yg saingan bejibun...
Kalau mau buka toko / counter untuk
barang2 elektronik harus
benar2 dilihat apakah mal atau lokasi tersebut memang pasar untuk jual barang
elektronik.
Juga lihat harga dan macam teknologinya...apakah di level menengah..teknologi tercanggih atau terbaru? Karena masing2 mal mempunyai pengunjung yg cukup specific sekarang ini ( dengan banyaknya mal di Jakarta).Misal : di mal yg lokasinya di seberang ITC mangga 2 yg khusus menjual barang elektronik semacam itu. Atau di Glodok/ Harco
Juga lihat harga dan macam teknologinya...apakah di level menengah..teknologi tercanggih atau terbaru? Karena masing2 mal mempunyai pengunjung yg cukup specific sekarang ini ( dengan banyaknya mal di Jakarta).Misal : di mal yg lokasinya di seberang ITC mangga 2 yg khusus menjual barang elektronik semacam itu. Atau di Glodok/ Harco
Jangan cuma melihat apakah mal itu
ramai atau tidak saja...contoh : di ITC mangga 2 itu
hampir 90% jual baju dan perlengkapannya dgn range harga 50.000 - 150.000..maka
costumer yg datang ke sana adalah costumer yg mencari baju dan perlengkapannya
dgn harga di pasaran atas.
Yang biasanya suka beli atribut bola
itu adalah ABG kelas menengah bawah.Dan sepertinya jarang ada yang jualan atribut bola di Plaza
Indonesia, atau di mall-mall papan atas lainnya. Kecuali kalau harganya sudah
ratusan ribu, itu sudah termasuk barang collector's items ! Yang mana
orang yang beli bukan untuk dipakai, tapi untuk dikoleksi/hobi, itu pasarnya
kecil banget, karena tidak semua orang rela buang duit 200 ribu keatas hanya
untuk 1 potong kaos Chelsea
Bagaimana untuk mengakalin,
yang sudah terlanjur buka usaha tanpa cadangan biaya hidup, missal :
selama ini kasarnya di gaji dari usaha yang sudah dijalankan. Pertama, anda hitung dulu berapa biaya
kebutuhan hidup / bulannya.
Ingat....., jangan terlalu mepet, selalu siapkan cadangan 10% biaya tidak terduga, misalnya, anda perlu 5 juta/bulan. Nah........, ini dijadikan acuan dulu.
Misal perhitungan begini : Anda jualan sepatu dengan keuntungan 10 ribu/buah,
Sewa stand, gaji pegawai, dll misalnya perlu 5 juta juga,
Jadi total minimal net profit anda mesti 10 juta, untuk menutupi semuanya itu.
Atau setara dengan 10 juta : 10 ribu = 1000 buah sepatu yang harus laku !
Kalau dibagi 30 hari = 34 buah / hari sepatu yang mesti laku !
Lalu anda harus cari akal bagaimana supaya target tercapai !
Tapi itu baru menutupi biaya-biaya saja lho?
Kalau anda misal mau nabung 5 juta/bulan, ya tinggal ditambahin saja.
Tapi bukan berarti mustahil untuk berhasil!
Ingat....., jangan terlalu mepet, selalu siapkan cadangan 10% biaya tidak terduga, misalnya, anda perlu 5 juta/bulan. Nah........, ini dijadikan acuan dulu.
Misal perhitungan begini : Anda jualan sepatu dengan keuntungan 10 ribu/buah,
Sewa stand, gaji pegawai, dll misalnya perlu 5 juta juga,
Jadi total minimal net profit anda mesti 10 juta, untuk menutupi semuanya itu.
Atau setara dengan 10 juta : 10 ribu = 1000 buah sepatu yang harus laku !
Kalau dibagi 30 hari = 34 buah / hari sepatu yang mesti laku !
Lalu anda harus cari akal bagaimana supaya target tercapai !
Tapi itu baru menutupi biaya-biaya saja lho?
Kalau anda misal mau nabung 5 juta/bulan, ya tinggal ditambahin saja.
Tapi bukan berarti mustahil untuk berhasil!
Mengenai modal, jangan sampai punya modal terbatas lalu dipertaruhkan semua
(tidak ada back-up perputaran modal usaha + back-up biaya hidup).
Siapkan juga dana cadangan untuk
biaya hidup & lain2, orang bule kan bilang "Don't
put all of ur eggs in 1 basket". Kalau semua uang dipertaruhkn untuk usaha, kalau sukses ya bagus,
tapi kan hidup tidak selalu
mulus.
Mau jualan apaun, janganlah terpaku
sama harga sewa tempat.
Buat apa sewanya murah tapi ternyata daya beli pengunjung disitu tidak OK
Tapi sewa tempat yang mahal & ramai juga bukan jaminan pasti dagangan akan laris manis.
Buat apa sewanya murah tapi ternyata daya beli pengunjung disitu tidak OK
Tapi sewa tempat yang mahal & ramai juga bukan jaminan pasti dagangan akan laris manis.
Di ITC banyak pedagang keliling yang
jualan makanan kecil & minuman, itu karena mereka buka lapak (toko/counter) juga. Orang
luar yang coba dagang keliling begitu di dalam mall, kalau sampai ketahuan
bakalan dicomot sama bang SatPam!
Betul
banget kalau SPG pada doyan cemilan. Tapi ada 1 hal yang perlu diketahui, SPG itu walau
penghasilannya tergolong biasa, tapi selera mereka itu tinggi lho ! Perhatikan saja
apa HP mereka ! Di ITC Kuningan ada seorang delivery man yang merangkap waiter
di salah 1 kios foodcourt, gajinya cuma 450 ribu/bulan all-in, tapi HP-nya BOLD
terbaru ! Padahal sudah punya istri & ngontrak di belakang ITC lho
Jadi harus dpastikan dulu kalau snack
yang mau dijual benar2 yummy. Kalau rasanya cuma standard, umur dagangan sulit bertahan
lama.Soalnya SPG itu berani beli cemilan yg lebih mahal (mahal murah itu
kan relatif) asal yummy !
Daripada
main kucing-kucingan sama bang SatPam, lebih baik titip jual saja ke lapak penjual makanan
disana. Mereka mau koq dititipin dengan sistem konsinyasi. Bahkan snack
tersebut berpeluang dibeli juga sama
pengunjung lho, Tapi syaratnya ya sepertti diatas, rasanya harus yummy !
Lokasi usaha di bidang makanan yang
murah meriah.
Misalnya ikutan bazaar di perkantoran atau sekolah-sekolah .Kalau untuk
perkantoran, yang paling top (dulu) itu Bapindo Plaza di Sudirman, WTC, Bank
Mayapada di Sudirman, & Bidakara. Cuma memang capek saja kudu bongkar
pasang perlengkapan setiap 3-4 hari.
Buka toko HP jaman sekarang sebaiknya di pinggiran saja.
Soalnya
kalau di dalam kota (Jakarta) sudah terlalu padat banget !
Bayangkan saja...., mungkin ada 10 juta kios & counter HP yang tersebar di 5 wilayah Jakarta ! Padahal HP bukan barang yang setiap hari wajib dibeli?
Ada sedikit cerita, seseorang punya toko HP di Salatiga, Jawa Tengah yang lumayan maju!
Barangnya ya ambil dari Roxy Mas & Cempaka Mas dan sedikit-sedikit beli dari Batam untuk barang BM.
Kelebihan kalau buka toko HP bukan di dalam kota besar, selain hemat cost, juga pembelinya cenderung tidak neko-neko, tapi mereka senang rutin ganti (beli) asesoris.
Bayangkan saja...., mungkin ada 10 juta kios & counter HP yang tersebar di 5 wilayah Jakarta ! Padahal HP bukan barang yang setiap hari wajib dibeli?
Ada sedikit cerita, seseorang punya toko HP di Salatiga, Jawa Tengah yang lumayan maju!
Barangnya ya ambil dari Roxy Mas & Cempaka Mas dan sedikit-sedikit beli dari Batam untuk barang BM.
Kelebihan kalau buka toko HP bukan di dalam kota besar, selain hemat cost, juga pembelinya cenderung tidak neko-neko, tapi mereka senang rutin ganti (beli) asesoris.
Tentukan juga jenis barang yg akan
dijual.
Jangan menjual berbagai jenis macam barang yang tidak ada korelasinya (boneka sama korek api). Atau warung bakso yang sekalian jualan pizza..
Karena 1 jenis barang punya karakteristik pembeli sendiri.
Kemudian, karena setiap jenis barang punya karakteristik pembeli sendri, tempat jualannya juga perlu diperhatikan yang pas.
Misal : mau cari asesoris untuk cewek, tentunya bukan ITC Roxy Mas kan ?
Jangan menjual berbagai jenis macam barang yang tidak ada korelasinya (boneka sama korek api). Atau warung bakso yang sekalian jualan pizza..
Karena 1 jenis barang punya karakteristik pembeli sendiri.
Kemudian, karena setiap jenis barang punya karakteristik pembeli sendri, tempat jualannya juga perlu diperhatikan yang pas.
Misal : mau cari asesoris untuk cewek, tentunya bukan ITC Roxy Mas kan ?
Shopping Centre di Indonesia Itu umumnya terbagi 3 , yaitu :
1) Trade Center : Contohnya ITC manapun. Kalau kita mau sewa counter atau tempat pameran, biasanya kita harus cari info Event Organizer (EO) yang udah kontrak disana. Karena dari pihak pengelola biasanya sudah membina kerjasama dengan 1 (atau beberapa) EO untuk kelola counter & space untuk pameran.
2) Mall atau Plaza : Contohnya MOI, Artha Gading Mall, Kelapa Gading Mall, Pondok Indah Mall, Senayan City, dll. Nah......., kalau yang ini semua dikelola sendiri sama building management. Tujuannya supaya menjaga kelas pengunjung yg masuk kesana. Makanya kita tidak pernah lihat ada counter jualan barang murah di Senayan City tho?.. Soalnya semua calon penyewa harus di screening dulu, ditanya detail sudah pernah buka dimana, jenis barangnya apa, berapa range harganya, dll.. Kasarnya seh....., walau duit kita segudang belum tentu bisa buka lapak di Mall mewah tersebut..
Tapi ada juga beberapa Shopping Centre yg pake embel-embel Plaza atau Mall, cuma diserahkan ke EO utk mengurus sewa counter & tempat pamerannya. Ini biasanya terjadi di Mall atau Plaza yg pengunjungnya kelas menengah - menengah bawah & biasanya berlokasi di lingkar luar Jakarta
3) Pasar Tradisional : Kalau yang ini sudah pada tahu kan.. Walau cuma Pasar Tradisional, umumnya kalau kita mau sewa counter atau tempat pameran harus menghadap langsung ke pengelola lho ! Tujuannya untuk melindungi pedagang yang sudah ada. Misalnya kita mau sewa counter untuk jualan pakaian, tapi disana sudah ada yang banyak jual pakaian. Kemungkinan besar tidak akan dikasih! Makanya kalau di Pasar Tradisional umumnya yang sewa tempat pameran itu untuk produk yang tidak ada di tempat tersebut, misalnya motor
1) Trade Center : Contohnya ITC manapun. Kalau kita mau sewa counter atau tempat pameran, biasanya kita harus cari info Event Organizer (EO) yang udah kontrak disana. Karena dari pihak pengelola biasanya sudah membina kerjasama dengan 1 (atau beberapa) EO untuk kelola counter & space untuk pameran.
2) Mall atau Plaza : Contohnya MOI, Artha Gading Mall, Kelapa Gading Mall, Pondok Indah Mall, Senayan City, dll. Nah......., kalau yang ini semua dikelola sendiri sama building management. Tujuannya supaya menjaga kelas pengunjung yg masuk kesana. Makanya kita tidak pernah lihat ada counter jualan barang murah di Senayan City tho?.. Soalnya semua calon penyewa harus di screening dulu, ditanya detail sudah pernah buka dimana, jenis barangnya apa, berapa range harganya, dll.. Kasarnya seh....., walau duit kita segudang belum tentu bisa buka lapak di Mall mewah tersebut..
Tapi ada juga beberapa Shopping Centre yg pake embel-embel Plaza atau Mall, cuma diserahkan ke EO utk mengurus sewa counter & tempat pamerannya. Ini biasanya terjadi di Mall atau Plaza yg pengunjungnya kelas menengah - menengah bawah & biasanya berlokasi di lingkar luar Jakarta
3) Pasar Tradisional : Kalau yang ini sudah pada tahu kan.. Walau cuma Pasar Tradisional, umumnya kalau kita mau sewa counter atau tempat pameran harus menghadap langsung ke pengelola lho ! Tujuannya untuk melindungi pedagang yang sudah ada. Misalnya kita mau sewa counter untuk jualan pakaian, tapi disana sudah ada yang banyak jual pakaian. Kemungkinan besar tidak akan dikasih! Makanya kalau di Pasar Tradisional umumnya yang sewa tempat pameran itu untuk produk yang tidak ada di tempat tersebut, misalnya motor
Ada juga, yang biasanya orang mau dagang tidak memakai
perhitungan ilmiah begitu, Semua lebih
banyak berdasarkan intuisi.
Orang dagang
itu terkenal dengan prinsip: Jualan dulu, dipikir belakangan
!
Terakhir, jangan lupa banyak
doa + amal ya!
Kita sering
fokus sama usaha, tapi lupa sama yang dua itu...
Menurut
Rene Suhardono, pengarang Buku “Your Job
is NOT Your Career”, jangan
menyerah dalam mencari passion karena suatu saat itu akan muncul.
Guna dapat menemukan passion bisa dimulai dengan hal dasar, seperti bertanya pada
diri sendiri mengenai apa sih pekerjaan yang kalau dikerjakan membuat
hati saya senang?
Dalam
hal ini dia merekomendasikan untuk kerjakan apa yang Anda cintai, cintai yang Anda
kerjakan, kemudian tunjukkan siapa diri Anda.
“Anda
perlu memiliki visi dan anda perlu memikirkan sesuatu yang besar. “
Setelah
itu anda
perlu melakukan aksinya,”
Bagaimana
mengubah mimpi menjadi kenyataan
Bagaimanapun
segala hal yang kita lakukan berasal dari kita sendiri, kita memiliki kebebasan
untuk memilih, karena itu beranilah untuk bermimpi.
Good
Luck!
Tulisan
ini bersumber dari Thread di www.kaskus.us, semoga
bermanfaat, bagi yang mau buka usaha.Terima kasih.
Jauh lebih baik berani mencoba hal yang luar
biasa,
mencapai puncak kejayaan,
meskipun dihadang kegagalan,
daripada berbuat tanpa semangat
tiada pernah mengecap suka
dan derita,
sebab mereka yang ragu-ragu
tidak akan pernah tahu apa
itu kemenangan atau apa itu kekalahan.”
Dan Anda tidak
bisa membangun kehidupan yang luar biasa
dengan
keberanian yang biasa.
Keberanian adalah sebuah kualitas yang memaksimalkan.