Rabu, 27 Juni 2012

fakta unik Indonesia: Ikhlas Cinta Karena Alloh


Ikhlas

fakta unik Indonesia, Bersikap ikhlas butuh semangat yakin janji Alloh akan mengganti dengan yang lebih baik.  Tentunya hal ini harus dibarengi dengan ibadah Sholat 5 waktu yang tepat waktu, sholat malam yang khusu’ dan terus menerus. Tidak mudah memang. Tapi jika semangat tersebut didasari rasa cinta, ikhlas, ingat hanya kepada Alloh dan karena Alloh, berbuat ikhlas itu terasa lebih mudah dan nikmat.  Semoga.


Aspirasi Buruh Indonesia


Demo Buruh

Demo Buruh merupakan kekuatan kaum buruh Indonesia. Hanya dengan berdemo, buruh ingin menunjukkan eksistensinya agar suaranya di dengar dan diperhitungkan. Dan hanya buruh yang bernaung dibawah serikat pekerja/serikat buruh, yang berani bersuara dan menyuarakan hak-haknya.
Anggota serikat buruh kebanyakan para buruh pabrik  yang bekerja di bagian produksi dari level operator, leader hingga supervisor. Para manajer pabrik biasanya sudah dirangkul pihak pemilik dan manajemen pabrik, sehingga mereka tidak menjadi anggota serikat buruh karena lebih aman dan akhirnya lebih pro di pihak manajemen. Sedangakan para buruh level operator/leader/supervisor, yang bekerja di bagian administrasi dan di tempatkan di General Office (GO), biasanya lebih memilih tidak menjadi anggota serikat buruh. Katanya tidak level, norak dan sedikit kampungan.
Berdemo menyuarakan aspirasi buruh di mana saja memang akan terlihat garang, riuh, rela berpanas-panasan di bawah terik matahari, mau tidak mau akan teriak memekakkan telinga dan akan keluar sumpah serapah kebun binatang bila emosi tak terkendali. Ini yang mungkin di sebut, agak norak dan sedikit kampungan?

Komponen Kesejahteraan Buruh Indonesia


Kesejahteraan Buruh

Ada pabrik di Indonesia, yang hanya mengupah para buruhnya “take home pay” berdasar besaran UMP/UMK yang telah ditetapkan. Dan buruh pabrik di Indonesia tersebut tentu tidak akan mendapatkan tunjangan-tunjangan lain seperti tunjangan makan, tunjangan shift, tunjangan kehadiran, tunjangan transportasi dan lain-lain.
Namun, ada juga pabrik yang memasukkan semua tunjangan-tunjangan tersebut diatas dalam komponen upah buruhnya, tapi apabila digabungkan besaranya akan sama dengan nilai UMP/UMK yang ditetapkan pemerintah.
Selain 2 jenis pabrik diatas, ada jenis pabrik lain yang bermurah hati, biasanya pabrik PMA, biasanya juga mereka mengadopsi system penggajian dari Negara asalnya.
Jadi sekarang tinggal negosiasi antara pihak serikat buruh dengan pihak pemilik pabrik/manajemen. Mau yang polos-polos saja, mau yang ada tambahannya atau mau yang overtime/lemburnya banyak?

Mencapai Target Produksi dan Kualitas produk


buruh
Buruh pabrik di Indonesia yang bekerja secara team atau yang memegang mesin sendiri, akan dituntut untuk bekerja mencapai target, sedikit reject dan hasil kualitas produksi yang bagus.
Biasanya, para buruh di Indonesia akan lebih mementingkan target produksi harian tercapai, bila dibandingkan menjaga kualitas dan mengurangi reject.
Buruh yang bekerja sendiri, memegang mesin sendiri,  akan lebih leluasa mengatur irama kinerjanya, bila dibanding dengan buruh yang bekerja secara team.
Buruh yang bekerja sendiri, karena pengalamannya, dia akan tahu kapan target produksi yang ia hasilkan akan tercapai. Dengan demikian dia bisa mengatur tempo dan ritme irama kerjanya. Bila ia bekerja dengan cepat, target produksinya akan lebih cepat tercapai dan ia akan punya waktu luang yang banyak untuk beristirahat. Target produksi harian hanya angka-angka yang hasilnya bisa di lebihkan sedikit, tak perlu banyak-banyak, karena biasanya tidak ada pabrik yang memberikan bonus kepada buruhnya berdasar target produksi.
Sedang buruh yang bekerja secara team, dia akan dituntut untuk membantu dan bekerjasama dengan rekannya yang lain dalam 1 team. Jika dalam bagiannya telah selasai dan mencapai target, dia berkewajiban untuk membantu rekannya yang lain yang belum selesai dan belum mencapai target. Dan diapun tidak bisa mengatur ritme kerjanya, apalagi berpikiran akan punya banyak waktu luang untuk menambah jam istirahat.

Yang Penting Target Produksi Tercapai


buruh
Bagi sebuah pabrik, selain hasil produksi yang berkualitas, pencapaian target produksi adalah suatu keharusan.
Untuk mencapai kualitas produksi dan target produksi, di perlukan buruh-buruh pabrik di Indonesia yang terampil serta berkualitas.
Ada korelasi antara kesejahteraan yang diberikan pemilik pabrik/manajemen pabrik kepada para buruhnya. Berbagai tunjangan yang diberikan kepada para buruh bisa dimaksudkan sebagai bagian dari penerapan kebijakan peraturan perburuhan, bisa juga sebagai daya rangsang buruh untuk bekerja lebih giat dan rajin.
Hanya buruh rajin dan trampil yang bisa menghasilkan produk yang bermutu. Untuk menjaga kualitas hasil produksi, diperlukan pelatihan yang terus menerus, serta pemahaman yang baik.
Tapi jangan di abaikan tingkah laku pihak manajemen, manajer, kepala bagian, supervisor, leader dan para atasan buruh operator dalam keseharian di pabrik. Tingkah laku yang buruk dan tidak mencerminkan sebagai seorang atasan dan sebagai orang yang berpendidikan tinggi, akan sangat mempengaruhi hasil kinerja para buruh operator. Memang buruh operator akan selalu dituntut atasannya untuk bekerja dengan baik, rajin, mencapai target, menghasilkan barang berkualitas dan meminimalisir reject. Namun, tingkah laku buruk atasannya, akan secara tidak langsung berpengaruh pada sikap kerja para buruh operator. Memang tidak bisa menutup mata, seorang atasan bisa merasa superior, merasa menang sendiri dan merasa pandai sendiri. Jika demikian, akibatnya para buruh akan bersikap masa bodoh, yang penting target produksi harian tercapai, bila tidak mencapai target tinggal tulis problem dan lost time-nya, masalah kualitaspun bisa diabaikan.

Sabtu, 16 Juni 2012

Fakta Unik : Uniknya Ramadhan di Brunei Darussalam


brunei

brunei
fakta Unik, Sebentar Bulan Puasa Ramadhan akan tiba. Ada Baiknya membaca kisah unik Ramadan Di Negara Brunei Darussalam.Salah satu waktu paling baik untuk berkunjung ke Brunei Darussalam adalah selama bulan Ramadhan. Ada apa saja selama Ramadhan di Brunei Darussalam?

Di bulan Ramadhan, wisatawan yang berkunjung  akan dijamu secara khusus oleh raja. Raja Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah akan membelikan kurma Safawi  impor. Makanan khas padang pasir ini  yang dibungkus sebagai hadiah dan dibagikan kepada seluruh umat muslim di Brunei.

Selain kurma khusus dari sang raja, pengunjung akan dimanjakan dengan aneka kuliner. Bisnis restoran yang tutup di siang hari digantikan dengan warung Ramadhan yang berjejer di sekitar ratusan warung sepanjang Brunei. Hotel dan restoran juga menawarkan paket khusus untuk berbuka bersama keluarga dan sahabat. Tak hanya mendapatkan jajanan yang lezat, dengan berkunjung ke warung ramadhan ini pengunjung akan mengetahui kebiasaan komunitas muslim di Brunei.
Di dalam istilah Brunei, buka puasa disebut “Sungkai”. Sungkai diadakan di masjid dan didahului doa. Makan dan minum ala prasmanan disiapkan oleh pemerintah dan penduduk setempat. Seperti di Indonesia, bedug harus dipukul sebagai tanda berbuka puasa bersamaan dengan waktu magrib tiba.

Wahyu Handoko, seperti tertulis dalam blognya, ia bernah berada di Brunei di tahun 2010. Saat itu ia kesana berjalan-jalan, backpacker. Menurutnya jalanan sangat sepi. Ia mampir ke masjid Omar Ali Saifudin, namun sempat diusir karena masjid tidak dibuka untuk wisata selama liburan. Padahal ia sudah mengatakan bahwa ia muslim. Ia memang datang bersama dengan turis dari Jerman.

Ia lantas shalat isya di masjid ini. Tak ada yang aneh dengan gerakan shalat samapai akhirnya dia tersadar bahwa semua warga Brunei yang shalat di masjid menggunakan peci, “Alamak...saya gundul sendiri”, tulisnya.

Ramadhan kali ini, di Times Square, salah satu pusat perbelanjaan di Brunei Darussalam memilih dekorasi dengan tema Kampung Ayer. Amal Majidah, manager event dan properti Times Square mengatakan "selama bulan ramadhan, Times Square mengadakan bazaar dimana warga lokal dan turis asing bisa melihat kebudayaan Brunei Darussalam. Mall didekor selama sebulan penuh dengan tema “kampung Ayer” untuk mencerminkan dan mempromosikan budaya lokal.

Kampung Ayer merupakan kampung yang dibangun di atas air. Ini salah satu warisan budaya paling tinggi di Brunei darussalam. Ia sudah ada hampir 600 tahun, dan merupakan rumah bagi mayoritas warga Brunei.

Menurut penjelasan beberapa warga setempat, Kampung Ayer sudah ada sejak lama. Pihak kerajaan Brunei Darussalam sudah  melakukan usaha usaha untuk memindahkan mereka dari air ke daratan, tetapi akhirnya mereka kembali lagi ke kampungnya di air, terutama mereka yang sudah tua tua.

Salah satu alasan mereka tidak mau dibuatkan pemukiman didarat adalah tidak bisa tidur diwaktu malam karena tidak ada terdengar gemericik air. Kampung Ayer Brunei saat ini telah menjadi satu diantara banyak daerah tujuan wisata Brunei Darusalam.

http://ramadhan.republika.co.id/berita/ramadhan/puasa-mancanegara/11/08/13/lpv3px-ramadhan-unik-di-brunei-darussalam

Kamis, 14 Juni 2012

fakta unik Indonesia : Kosa kata Bahasa jepang yang kacau


otak

fakta unik Indonesia, Geliat investasi penanaman modal asing, telah menumbuhkan berdirinya pabrik-pabrik baru di Indonesia. Adanya pabrik-pabrik PMA di Indonesia, berarti pula ada tenaga-tenaga kerja asing sebagai tenaga ahlinya, yang akan mentransfer ilmunya kepada para buruh local Indonesia.
Banyak expat (orang asing) yang bekerja di pabrik yang ada di Indonesia. Ada expat dari Singapore, Malaysia, China, Korea, Jepang, Taiwan, India, Negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Australia dan lain-lain.
Biasanya mereka ini menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur, Direktur, Manajer , dan advisor di pabrik-pabrik perusahaan PMA (penanaman modal asing). Mereka-mereka ini merupakan kepanjangan tangan dari pemiliknya. Dan mereka-mereka ini merupakan orang-orang kepercayaan dari pemilik pabrik.
Ada kalanya mereka-mereka ini (para expats) dari sananya, dari Negara asalnya, dan dari pabrik pusatnya sudah menduduki jabatan dan memiliki jabatan tertentu, entah itu direktur, manajer, supervisor, senior leader atau senior operator .
Dan ketika mereka-mereka ini di transfer ke pabrik yang ada di Indonesia, jabatan mereka di Indonesia sendirinya juga akan naik dan berubah.  Yang dari buruh senior operator sewaktu bekerja di pabrik Negara asalnya, maka ketika bekerja di pabrik yang ada di Indonesia mereka ini bisa saja menjadi seorang buruh Advisor. Yang dari senior Leader bisa saja menjadi seorang manajer, yang dari supervisor bisa menjadi manajer dan seterusnya. Dan orang-orang pilihan sajalah yang akan dikirim mentransfer ilmunya di pabrik yang ada di Indonesia. Meski nantinya ketika mereka kembali Negara asalnya, mereka akan kembali dengan jabatannya yang semula. Dan tentunya tidak akan mendapatkan fasilitas yang berlimpah, seperti ketika berada di pabrik yang ada di Indonesia.
Bahasa Indonesia (lebih di kenal dengan istilah dan sebutan “bahasa” saja) adalah bahasa local yang harus dipelajari oleh para expat. Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan hal pokok yang harus dipahami dan dimengerti oleh para expat, agar transfer ilmu di dalam pabrik dapat terjadi dengan lancar. Maka jangan heran para expat yang bekerja di pabrik di Indonesia ini beberapa bulan saja sudah sedikit mengerti dan paham akan Bahasa (Indonesia). Karena mereka-mereka ini secara langsung belajar secara private  Bahasa Indonesia dan secara tidak langsung juga belajar mengenai kultur serta budaya Indonesia.
Namun ada kalanya pemahaman bahasa Indonesia masing-masing expats berbeda-beda. Sebagai contoh, ada expat dari Jepang yang menduduki jabatan sebagai manajer di sebuah pabrik PMA di Indonesia. Expat ini mempunyai sifat agak temperamental, ketika sedang marah kepada bawahannya buruh local Indonesia dan menganggap buruh tersebut tidak paham dengan apa yang ia maksud, maka kata-kata marah yang keluar dari mulutnya adalah,”…..Tidak adakah otak!.....”
Mungkin ia ingin berkata,”Bodoh kamu!” dan mungkin saja ia merasa tidak enak dan tidak ingin melukai perasaan buruh Indonesia yang sedang ia marahi, maka ia menggunakan padanan lain dari kata “bodoh”. Dan ternyata kata-kata, “Tidak adakah otak,’’ merupakan ekspresi kemarahan yang tepat buatnya, untuk mengungkapkan bahwa buruh local Indonesia yang menjadi bawahannya itu tidak mengerti alias bodoh? sedangkan fungsi otak adalah berfikir, jadi si buruh yang dimaki tersebut dianggap tidak berfikir?
Sebenarnya hal biasa jika para expat ini marah, karena penggunaan bahasa Indonesia yang ia gunakan terkadang tidak dimengerti para buruh local Indonesia. Menggunakan Bahasa Indonesia secara terbata-bata, sembari juga ia tidak ingin kehilangan wibawa di hadapannya buruhnya. Sedang buruh yang mendapatkan intruksinya hanya melongo saja, tidak mengerti apa ia maksud. Kalau sudah begini, biasanya sang expat akan marah, karena merasa buruh yang ia beri intruksi tidak mengerti dan ia anggap bodoh di matanya. Jadi ada miskomunikasi dan mis-link, yang bisa sering terjadi dan mungkin bahkan berulang-ulang.
Ada juga buruh Indonesia yang sok-sok Japanesse, karena pernah belajar bahasa Jepang, sedikit-sedikit menggunakan Bahasa Jepang, agar lebih di kenal oleh atasannya yang orang Jepang. Padahal biasanya orang Jepang  yang bekerja di pabrik di Indonesia, lebih suka buruh Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia  ketika berbicara kepadanya. Hal ini ia maksudkan agar ia lebih lancar berbahasa Indonesia. Sedang dari buruh Indonesia yang sok-sok Japanesse , mungkin ia ingin memperlancar Bahasa Jepang yang pernah ia pelajari, melancarkan kosa kata bahasa Jepang dan kebetulan ada orang Jepang di pabrik tempatnya bekerja. Tapi ini pabrik bung, bukan tempat wisata yang banyak turis Jepangnya, bukan tempat kursus bahasa asing  dan bukan pula Akademi bahasa Asing.

fakta unik Indonesia: Tidak ada Pembagian Sisa Hasil Usaha di Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah

fakta unik Indonesia, Dulu sewaktu SMP (medio tahun 1987-an) dan SMA (medio tahun 1990-an), siswa-siswi baru diwajibkan menjadi anggota koperasi sekolah. Ada simpanan pokoknya yang harus dibayar saat menjadi anggota. Dan kalau tidak salah, memang tidak ada simpanan wajibnya yang harus di bayar setiap bulan, kecuali uang SPP dan uang BP3.
Ada keharusan setiap siswa dan siswi SMP serta SMA waktu itu untuk membeli bahan-bahan pakaian seragam sekolah, yang kalau dibandingkan dengan harga di pasar dengan kualitas barang sejenis ternyata lebih mahal. Begitu pula, ada keharusan untuk membeli buku-buku pelajaran di koperasi sekolah, yang ternyata harga juga sangat mahal.
Sepertinya waktu itu ada semacam pemaksaan untuk menjadi anggota koperasi sekolah dan juga ada unsur pemaksaan untuk membeli buku-buku pelajaran dan bahan-bahan pakaian seragam beserta badge sekolahnya. Meski orang tua/wali murid waktu itu bisa dianggap sebagai customernya koperasi sekolah (karena sebagai pihak yang harus mengeluarkan biaya untuk keperluan pendidikan anak-anaknya) yang tentunya berhak untuk menolak, ternyata   tiada berdaya dan tiada kuasa. Menuruti dan menuruti,  sesuai dengan kesepakatan bersama Musyawarah Bersama Orang Tua Murid dan Guru (yang sekarang sepertinya sudah ditiadakan, semenjak sekolah gratis tis SPP-nya).
Dan setelah kelulusan tiada laporan keuangan Koperasi sekolah yang diberikan. Apalagi Rapat Tahunan Anggota. Makanya waktu itu, setelah kelulusan SMP/SMA jangan mengharap adanya pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) dari Koperasi Sekolah.
Masih beruntung bagi siswa-siswi SMA jurusan ilmu social A3, yang bisa magang sebagai penjual retail dan melakukan kegiatan pembukuan kecil di toko Koperasi  Sekolah SMA. Jadi secara tidak langsung bisa terjun mempraktekkan ilmu ekonomi yang didapat dari kelas.
Menjadi anggota koperasi sekolah, merupakan sarana pembelajaran bagi siswa-siswi SMP/SMA tentang hakikat ekonomi kerakyatan. Namun jika essensi dari koperasi sekolah itu sendiri mulai di kaburkan, maka tujuan terbentuknya tidak akan pernah tercapai.
Karena jika berbicara tentang koperasi maka akan berbicara tentang kesejahteraan anggotanya, akan ada simpanan pokok, akan ada simpanan wajib, akan ada rapat anggota tahunan, akan ada pembagian SHU, akan ada barang yang lebih murah dibandingkan di pasaran (jika koperasi konsumsi) dan keanggotannya atas dasar sukarela tanpa ada pemaksaan.

Fakta unik Indonesia: Tempat "Hang Out" Buruh Expat di Indoenesia


hang out

fakta unik Indonesia, Setelah 5 hari bekerja dari hari Senin hingga Jumat, para buruh expat pabrik di Indonesia tentu tidak akan meluangkan waktu ber-week end ria. Tunjangan serta gaji yang di dapat entah sebagai buruh Direktur, buruh manajer, atau buruh advisor sebuah pabrik di Indonesia lebih dari cukup untuk hidup di Indonesia. Tidak usah lagi mempersoalkan sewa rumah dengan segala isinya, karena rumah yang dihuni sudah “full furnished”. Soal makan di jamin oleh perusahaan demikian juga dengan segala akomodasi. Mau pergi kemana tinggal telepon super pribadi, yang akan siap mengantar kemanapun suka. Tentu hal ini tidak akan di dapat ketika kembali bekerja di Negara asalnya.
Expats pabrik, orang asing “tenaga ahli’ yang bekerja di pabrik di Indonesia, mempunyai komunitas sendiri yang terdiri dari sesama bangsanya. Dulu dan mungkin sekarang masih, tempat favorit expat pabrik di Jabodetabek adalah Blok M Jakarta. Entahlah, apa yang menjadi daya tarik dari Blok M itu sendiri. Dan mereka para expats pabrik di Indonesia, yang umumnya laki-laki tidak perlu merasa khawatir akan “loss in city” di Jakarta, karena sopir pribadinya sudah pasti tahu “apa itu urusan laki-laki”, entah itu mampir pijat di blok M, "nyanyi "karaoke plus sekitar jakarta, relaksasi di panti pijat di jaksel, nyanyi lagi karaoke plus plus jakarta atau relax di tempat spa jakarta utara.
Bermain golf di Bandung, bisa menjadi alternative hiburan week end melepas kepenatan bekerja bagi para expats pabrik. Jarang-jarang dan mungkin sangat jarang mereka para expat pabrik ini bisa bermain golf di Negaranya sendiri. Dengan gaji yang dimiliki, menjadi anggota  “Premium member golf club”  di Indonesia  sangat dimungkinkan oleh para expat pabrik.
Dan Paket Tour Bali menjadi pilihan favorit para expat pabrik ketika pabrik libur dan stop produksi saat lebaran serta akhir tahun.
Pemilik pabrik PMA di Indonesia menyadari, dengan gaji yang tinggi dan segala fasilitas yang diberikan untuk para expats pabrik “sang tenaga ahli”, di harapkan pabriknya di Indonesia dapat memberikan hasil out put yang tinggi, kualitas produksi yang bagus serta  keuntungan yang berlimpah.




fakta unik Indonesia : Buruh expat Advisor Pabrik di Indonesia


 advisor
fakta unik Indonesia, Sebuah Pabrik PMA di Indonesia, selain mempunyai pabrik pusat biasanya juga mempunyai pabrik di Malaysia atau Singapura. Untuk melancarkan transfer dan alih ilmu kepada para buruh di Indonesia, mereka juga mendatangkan buruh advisor/tenaga ahli, para expat dari pabrik yang ada Malaysia/Singapura. Dan orang-orang pilihan berdasar senioritas dan ber-skill  tinggi saja yang dikirim ke Indonesia untuk mendampingi Manajer Bagian . 

Kenapa di pilih mereka, karena secara segi bahasa, antara Bahasa Melayu dengan Bahasa Indonesia berbeda tipis. Jadi diharapkan komunikasi untuk men-transfer ilmu tidak terkendala. 

Para buruh Advisor Pabrik biasanya dikontrak/dipekerjakan dalam kurun waktu bisa mencapai 1 tahun. Tugas daripada advisor, sesuai dengan pengalaman yang dimiliki adalah men-transfer ilmu tentang kualitas produksi, arrangement produksi, handling problem dan pencapaian target produksi kepada supervisor, foreman, group leader, leader dan operator produksi.

Mereka di percaya oleh manajer bagian. Dan mereka ini merupakan tangan kedua dari sang manajer bagian. Mereka ini harus ahli dalam bidang produksi beserta kualitasnya, dan jika terjadi suatu masalah produksi, mereka harus bisa memberikan solusi cara pemecahannya. 

Para expat Advisor pabrik diperlukan jika pabrik PMA di Indonesia baru berdiri dan baru beroperasi. Dan jika ada mesin baru dan atau memproduksi “item produksi yang baru”, tenaga expat akan kembali dibutuhkan. 

Ternyata bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan penting untuk mencapai maksud serta tujuan. Jika suatu bahasa disampaikan dengan jelas, maka yang menerimanya akan mengerti begitu pula sebaliknya.
Kendala bahasa yang dihadapi  para Manajer Bagian yang expats dan belum pernah sama sekali belajar Bahasa Indonesia sebelumnya, membuat peranan Advisor pabrik sangat besar untuk pencapaian target produksi dan peminimalan reject dalam 1 tahun pertama pabrik itu.

Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia tidak berbeda jauh, para advisor pabrik dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan produksi dalam bahasa Melayu. Meski mungkin ada beberapa istilah yang terdengar aneh, namun apabila di ekspresikan dengan bahasa tubuh, tulisan atau dalam bentuk gambar, semuanya akan bisa di mengerti. Dan akhirnya detil pekerjaan serta deskripsi pekerjaan dapat di jalankan sesuai yang diharapkan.