Minggu, 03 Juni 2012

fakta unik Indonesia : Dahlan Iskan


Dahlan Iskan
fakta unik Indonesia, Salam Pak Bos, ini tulisan pribadi dan mohon maaf jika menulisnya mungkin tidak pas.

Mengenal pertama kali secara tidak langsung sosok Dahlan Iskan, adalah ketika dulu pernah membaca susunan dewan redaksi Koran Jawa Pos Hari Ini dan beliau termasuk dalam jajarannya. 

Sedikit sekali aku tahu kiprah beliau dan sepak terjangnya dalam berbisnis. 

Dan kemudian setelah itu, setahuku  nama beliau sempat “ramai” ketika menjadi salah satu calon yang diunggulkan untuk menjadi Direktur Utama PLN.  Namun ternyata setelah beliau dipilih dan memimpin PLN, ada perubahan yang berarti untuk kemajuan PLN. Yang dulu menentang akhirnya dengan legawa menerima dan mengakui ada keberhasilan beliau dalam memimpin PLN.

Sedikit biografi Dahlan Iskan, Dari Direktur Utama PLN menjadi Menteri Negara BUMN, semakin membukakan mataku akan kiprah beliau yang luar biasa. Ternyata beliau ini dulunya anak miskin dari Trenggalek Jawa Timur yang tidak lulus sarjana. Dari wartawan hingga mampu membesarkan Koran Jawa Pos beserta jaringannya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Catatan Dahlan Iskan, blog yang berisi tulisan-tulisan beliau sungguh menginspiratif semua orang. Dan akupun menjadi salah satu penggemar tulisan beliau yang enak dan lugas di baca. Dulu ada spanduk berslogan“harapan itu masih ada” yang tersebar disetiap sudut tempat tanpa ada pemaknaan dan tindakan. 


Kalau beliau lain lagi, beliau punya slogan “manufacturing hope” pabrik harapan, yang berisi proses produksi, proses kerja-kerja-kerja dan hasilnya berupa produk harapan untuk Indonesia lebih baik serta luar biasa.

Banyak orang di Indonesia kagum akan sosok Dahlan Iskan. Banyak yang berharap beliau ini jadi presiden pada pemilihan presiden 2014. Tapi ada juga yang berpendapat sebaiknya beliau ini jangan di calonkan presiden, karena akan menjadi korban politik yang kejam. Entah mana yang benar.

Indonesia kedepannya membutuhkan presiden sekaligus CEO yang cerdas, yang mobile, yang pagi bisa di Aceh, siang hari bisa di Kalimantan dan malam harinya bisa di Papua. 

Indonesia rindu sosok pemimpin yang berasal dari kampung, yang pernah miskin dan tidak balas dendam dengan kemiskinan yang pernah bersamanya. Karena biasanya seseorang ketika ada kesempatan untuk menjadi pejabat merasa ada  “aji mumpung”, sehingga menggunakan kesempatan itu untuk memperkaya diri. Semoga Dahlan Iskan tidak seperti itu.

“Pak Bos” panggilan akrab Dahlan Iskan,  yang dulunya pernah miskin sekarang telah menjadi orang kaya secara materi dan  semoga “hatinya” juga kaya ya Pak Bos. Amin. 

Dahlan Iskan masih menjadi pribadi yang tidak berubah dan gaya penampilan yang tidak berubah, meski sudah kaya dan sekarang menjadi  menteri sebuah jabatan Negara. Beliau tidak gila jabatan, cara proses kerja beliau masih sama seperti dulu, kerja,kerja dan kerja. Menjadi pejabat Negara, tidak lantas beliau enak-enak ongkang-ongkang kaki hanya menerima laporan bawahannya. Bukan berarti tidak percaya dengan laporan bawahannya, tapi ingin memastikan apa yang dilaporkan ini benar dan berjalan dengan semestinya. 

Cara kerja yang produktif,efisien  dan hasil kerja yang maksimal selalu ditonjolkan dari sosok Dahlan Iskan. Waktu sungguh berharga dan pengambilan keputusan yang cepat selalu mejadi ciri beliau. Buat apa menunggu besok, jika hari ini bisa diselesaikan dengan cepat dan baik.

Dan bukan hanya sekedar himbauan dan ajakan semata. Cek dan benar-benar ricek itulah yang sering beliau lakukan.

Kedekatan dengan semua pihak tidak usah diragukan lagi. Apalagi kedekatan dengan wartawan, “ndlosor” di lantai dan tidak merasa risih, bukan halangan bagi Dahlan Iskan untuk “press conference’’ dengan para kuli tinta. Tinggal dan bermalam di rumah penduduk bukan bagian dari pencitraannya. Tapi begitulah sosok Pak Bos Dahlan Iskan, apa adanya, merakyat dan tanpa protokoler. 

Mungkinkan Indonesia berani dan mau memilih beliau menjadi sosok presiden yang ketujuh?

Atau berikanlah ruang dan kesempatan pada Pak Bos untuk mewarnai kemajuan Indonesia. Meski sudah tua dan berumur tapi beliau ini masih energik dan punya semangat yang tinggi untuk kemajuan Indonesia. Ayo Pak Bos tetap semangat , tetap kerja, kerja dan kerja lagi.

Pak Bos sudah ber- umur dan berprestasi pula, bukan halangan untuk menjadi Pemimpin di Indonesia. Mungkin hal ini lebih baik, daripada memilih satu dari generasi muda di Indonesia yang sok sesumbar ingin digantung di Monas karena kelewat jumawa dan yang membolak balik plat nomor mobil aspal?

Ini hanya pandangan pribadi terhadap hal-hal baik yang pernah dikerjakan Pak Bos untuk Indonesia dan mungkin Tuhan sendiri punya pandangan yang berbeda mengenai Pak Bos.

Hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Wallahu alam bisowwab