Selasa, 03 Juli 2012

Buruh Indonesia juga Manusia, Bisa kerja Online dan Kuliah Online kah?


buruh

Setiap tahun lulusan Sekolah menengah Atas, sekolah menengah kejuruan, akademi dan perguruan tinggi ratusan hingga ribuan.
Yang lulusan SMA/SMK, yang tidak ada biaya untuk kuliah, mau tidak mau harus mencari kerja sebagai buruh apa saja, buruh pabrik, buruh toko, buruh pengamanan atau buruh serabutan. Yang dari luar Jakarta, Tangerang,  Bekasi, Karawang, Bogor, Surabaya, mungkin seluruh Indonesia, mau tidak mau harus merantau, mengadu nasib mencari pekerjaan. Kantor Kemnakertrans penuh dengan wajah-wajah muda yang sedang mengurus Kartu Ak-1 dan mencari informasi lowongan pekerjaan.
Beruntung pula bagi SMA/SMK yang sudah diserbu tim pencari buruh dari pabrik-pabrik dan ada kemungkinan beberapa siswanya diterima sebagai buruh pabrik. Sedang yang tidak lolos seleksi dan yang tidak diserbu tim pencari buruh, masih ada kesempatan untuk bisa menjadi buruh pabrik, lewat info saudara yang terlebih dahulu telah menjadi buruh pabrik, lewat iklan di Koran, lewat info di Kemnakertrans dan lewat info-info yang lainnya.
Sedang bagi sarjana muda atau sarjana penuh yang tidak berminat berwirausaha sukses atau belum punya modal untuk buka usaha, lowongan sebagai buruh pabrik juga terbuka lebar. Mereka tidak dibutuhkan sebagai buruh operator, tapi mereka dibutuhkan sebagai buruh dengan klasifikasi leader, foreman, supervisor atau sebagai manajer trainne.
Menjadi buruh di Indonesia bukan berarti kehidupan total di dalam pabrik. Masih ada peluang terbuka lebar untuk mengubah nasib dan tidak sekedar menjadi buruh operator. Bisa kuliah lagi, bisa kerja sambilan, ikut  kalau ada dan bisa bisnis sampingan. Buruh pabrik yang hanya lulusan SMA/SMK biasanya ada peluang naik klasifikasi tapi lama. Justru peluang untuk klasifikasi yang lebih tinggi ditawarkan bagi para sarjana muda atau sarjana penuh. Jadi harap maklum ya, jika supervisornya sarjana fresh graduate masih muda, buruh operatornya SMA/SMK old graduate yang sudah berumur dan karatan di dalam pabrik. Yang terkadang ada statement egoistis, duluan siapa, tahuan siapa, pengalaman siapa, elu atau gue. Sikap manusiawi, yang bila tidak dikelola dengan baik, produktivitas pabrik menjadi taruhannya.