Bila seorang buruh pria jatuh
cinta dengan seorang buruh wanita dalam satu pabrik di Indonesia, kemudian diantara keduanya
klop, terus menemukan kecocokan dan ada “chemistry”, jadilah mereka berdua
pacaran.
Kalau mereka telah resmi jadian,
tanda jatuh cinta, mereka akan setiap hari (jika schedule shiftnya berbarengan) duduk
berdua berdampingan didalam bis jemputan karyawan.
Jika sechedule shiftnya mereka
berbeda, kemesraan mereka tak juga berhenti. Ada kalanya, sang wanita ketika
masuk kerja shift pagi (shift 1), akan membawakan nasi uduk enak atau gorengan,
untuk diberikan kepada sang kekasihnya yang sedang masuk kerja shift malam
(shift 3). Begitu pula sebaliknya.
Jadi sang buruh pria,
kekasihnya, tidak akan merasa kesepian ketika pulang kerja di pagi hari, karena
telah di temani oleh nasi uduk dan gorengan dari sang pacarnya yang masuk kerja
pagi.
Meski schedule shift mereka
berbeda, tapi masih ada malam minggu atau hari minggu (kecuali jika ada jadwal kerja overtime/kerja lembur) untuk ketemuan dan apel pacaran, di kos-kosan, di rumah
kontrakan, di mess atau di rumah orang tua si wanita. Dan rasa rindu akan
kekasih hati yang sedang pacaran terlunasi, meski hanya sekedar ketemu dan
lihat muka saja. Wow, alangkah indahnya dunia mereka.
Hari minggu dan pas tanggal
muda, sudah gajian lagi, biasanya para buruh yang sedang memadu kasih, akan
menggesek kartu ATM, makan di mall, nonton bioskop di twenty one atau cari
tempat buat berduaan.
Bila dua-duanya nakal, bisa saja
pacaran didalam pabrik, di bawah tangga, di dalam lift barang, di dalam gudang,
di WTP, di locker atau dimana saja, asal jangan ketahuan sama teman-temannya.
Bahkan ada, yang saking gak
kuatnya, bisa pacaran di bawah meja, lampu ruangan di gelapin, sialnya,
ketahuan sama teman-temannya. Bukannya malu, malah marah-marah, karena yang
dipergokin itu, seorang supervisor yang sudah beristri, sedang pacaran dengan
anak buahnya. Si anak buah kok maunya ya…?