Selasa, 03 Juli 2012

Jangan Biarkan Buruh Indonesia berbisnis di dalam pabrik?


buruh

Pakta integritas seorang buruh Indonesia entah itu level tingkat atas (supervisor-manajer) maupun tingkat bawah (operator-leader), salah satunya bekerja sesuai komitmen untuk kemajuan pabrik. Jika seorang buruh berbisnis sampingan di dalam pabrik, otomatis pekerjaan utamanya dan konsentrasinya sebagai buruh akan terpecah dan tidak focus lagi. Buruh tersebut seolah-olah merasa sudah aman dengan posisinya sebagai buruh tetap. Dan merasa tidak peduli dengan produktifitas dan kualitas hasil kerjanya. Karena, buruh tersebut akan focus dengan bisnis sampingan yang dijalani, yang ternyata dalam perkembangannya justru menguntungkannya. Hal ini didasari, bahwa jika melakukan 2 pekerjaan sekaligus, pasti akan ada 1 pekerjaan yang dikorbankan untuk disepelekan. Dan yang mana, yang akan disepelekan, pastinya pekerjaan utamanya sebagai buruh, karena merasa posisinya sebagai buruh tetap sudah aman.
Lalu bagaimana caranya melihat kondisi seperti ini, sebagai seorang atasan yang berdedikasi tinggi dan menjunjung profesionalisme kerja,  lakukanlah  pengawasan secara ketat. Tegur, kemudian beri peringatan keras, skors dan rekomendasikan kepada personalia untuk di keluarkan dengan tidak hormat.
Hanya ketegasan dan teladan yang baik dari seorang atasan buruh, yang bisa membawa kemajuan produktivitas sebuah pabrik.