Rabu, 30 Mei 2012

fakta Unik Indonesia :Buruh Pabrik di Indonesia dan Silaunya Kartu Kredit


kartu kredit

fakta Unik Indonesia : Di tray mesin fax di dalam ruangan office pabrik, berpuluh-puluh lembar kertas faximili menumpuk yang ditujukan kepada seorang buruh pabrik di Indonesia.
Si pengirim fax tersebut sepertinya marah besar kepada si buruh.
Jelas terbaca, ancaman dan peringatan untuk sesegera mungkin melunasi tagihan kartu kredit beserta bunganya.
Dan seisi ruangan office pabrikpun tahu dan berujung jadi gossip.

Kartu kredit tidak mengenal customer. Siapa saja boleh memiliki kartu kredit. Dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh customer kartu kredit.

Buat Kartu kredit menjadi trend. Tak urung buruh operator pabrik tak mau ketinggalan untuk memiliki kartu kredit. Meski syarat membuat kartu kredit yang diajukan berat, ternyata proses pembuatannya tidak dipersulit. 
Dan dengan meminta “bantuan” buruh bagian personalia, slip gajipun yang “aspal” bisa dibuat.
Hanya bermodal “slip gaji aspal” kartu kredit bisa dibuat. Dan semangat hidup konsumtifpun makin menjadi. Tinggal gesek dan tinggal tarik, uangpun ditangan.

Mempunyai kartu kredit di kalangan buruh pabrik biasanya ikut-ikutan trend, latah dan bisa menjadi gaya hidup. Tidak memperhitungkan apa yang bakal terjadi jika akhirnya harus berutang dalam jumlah besar karena keasyikan menggesek dan menarik kartu kredit. Biaya tahunan ada, biaya tarik tunai ada, bunga yang berbunga dan denda penalty, kadang tidak terpikirkan sebelumnya. 

Harusnya mempunyai kartu kredit diperlukan jika memang perlu, gaji sudah memadai, pribadi yang mobile dan memiliki kecermatan keuangan.

Atau ujung-ujungnya jika tersandung utang kartu kredit, akan mencari iklan baris di Koran :

Legal. Kartu kredit Anda bermasalah dan dikejar-kejar kolektor. Membantu mengatasi tagihan kartu kredit Anda. Dijamin tutup kartu kredit Anda dengan pemutihan, diskon atau tidak bayar sama sekali. Hubungi kami di nomor sekian-sekian.”