Minggu, 03 Juni 2012

Proses Seleksi Buruh Pabrik di Indonesia



buruh
 
Jika operator buruh pabrik di Indonesia, bekerja berdasarkan target, ia akan bekerja sesuai dengan target yang diminta. Kalaupun lebih biasanya di lebihkan sedikit atau kadang-kadang pas sesuai dengan target.

Pencapaian target produksi harian oleh seorang operatot buruh pabrik tergantung, mudah atau sulitnya item barang yang sedang dikerjakan, jika banyak  problem proses finishingnya akan memakan waktu lama. Mesin produksi memegang peranan vital bagi pencapaian proses produksi. 

Jika mesinnya lancar dan tidak rusak, proses produksi akan lebih cepat. Untuk itu terkadang buruh dituntut juga mengerti “problem solving’’ mesin produksi yang dihadapinya. Tidak perlu memanggil maintenance, karena terkadang sedang memperbaiki mesin lain atau terkadang suka menghilang.

buruh
Kondisi kesehatan buruh juga sangat mempengaruhi pencapaian target produksi, jika dalam kondisi yang prima ia akan berusaha mencapai target yang diminta dan jika ia dalam kondisi yang tidak sehat tentunya proses pencapaian target membutuhkan perjuangan yang keras.

Faktor pengalaman bekerja dan tingkat senioritas, belum tentu mempengaruhi pencapaian target produksi. Ada  buruh yang sudah lama bekerja di bagiannya, namun pemahamannya tentang pekerjaan yang dihadapi masih kurang dan tidak bisa mengatasi probem pekerjaannya.  Justru ia bisa kalah dengan juniornya. 

Penempatan buruh untuk bekerja di sebuah bagian di dalam pabrik sangatlah membutuhkan kecermatan. Tidak semua buruh mempunyai kecerdasan yang sama, tidak semua buruh mempunyai daya tangkap dan daya nalar yang sama, tidak semua buruh mempunyai kecepatan bekerja yang sama dan tidak semua buruh mempunyai antusiasme yang sama. 

buruh
Ada buruh yang kreatif dan bekerja secara efisien. Ada buruh yang malas dan hanya cari muka. Ada buruh yang bekerja dengan sangat cepat dengan kualitas kerja dan hasil pekerjaannya yang luar biasa. Ada buruh yang lelet dan semaunya. 

Tentunya pemilik pabrik tidak menginginkan seperti itu. Pemilik pabrik yang telah berinvestasi banyak tentu mengharapkan mempunyai buruh-buruh yang terampil, cakap/cerdas dan cekatan. Untuk itu proses seleksi penerimaan buruh haruslah ketat, dengan mempertimbangkan faktor kecerdasan dalam  bekerja, kecepatan bekerja , cekatan dalam bekerja, berkepribadian baik, kesehatan yang prima  dan antusiasmenya dalam bekerja. 

 buruh
Dan untuk memastikan itu, terkadang ada pemilik pabrik yang terjun langsung melakukan seleksi terhadap calon buruhnya. Biasanya mereka pemilik pabrik ini melakukan wawancara langsung sampai beberapa kali dan akan melakukan  test psikotest lengkap dalam proses seleksi karyawan/penerimaan calon buruhnya  yang baru.
Dengan bermodalkan buruh-buruh yang berkualitas dan berkepribadian baik, kualitas barang hasil produksi akan di dapat dan target produksi mudah tercapai.