fakta unik Indonesia :
"uang Pesangon phk” di dapatkan jika seorang buruh di phk, jika pabriknya tutup dan pemilik pabrik “berbaik hati” memberikan uang pesangon.
Pesangon terkadang harus dituntut
dengan demo dan perlawanan buruh.
Karena tentunya si pemilik pabrik tidak mau dengan ” ikhlasnya’’ memberikan pesangon gede pada para bekas buruhnya.
Kalau bisa memberikan nilai pesangon yang seminimal mungkin. Sedang para buruh
melakukan segala upaya menuntut nilai nominal pesangon yang semaksimal mungkin, karena sudah melakukan perhitungan pesangon.
Besaran nilai perhitunga pesangon phk tergantung dari peraturan
Kemnakertrans dan juga kesepakatan perundingan yang alot antara pihak serikat buruh yang mewakili para buruh
dan pihak manajemen yang dibantu jasa
advokasi konsultan perburuhan.
Sewaktu pabrik diumumkan akan ditutup, pihak pemilik pabrik
dan manajemennya, yang mem-phk karyawannya, berharap tidak ada gejolak dan penolakan dari pihak buruhnya.
Mereka, pemilik pabrik, manajemen dan konsultannya telah mengatur strategi, agar proses penutupan pabrik dan
phk berjalan lancar, tidak menimbulkan kerugian, dan pemilik pabrik tidak
mendapat malu dari proses itu.
Sedangkan pihak buruh juga tidak mau kalah, melakukan
konsolidasi dan menguatkan tekad untuk terus bersatu dalam satu barisan. Mereka
hanya berharap bisa dipekerjakan kembali atau mendapatkan nilai pesangon yang
maksimal.
Nomimal nilai pesangon sangat berarti bagi buruh yang
ter-phk. Uang Pesangon ini ibarat “nyawa kedua” bagi buruh untuk menyambung hidup setelah
tidak bekerja. Dengan pesangon, harapan
dan asa membumbung tinggi. Ingin beli ini dan ingin beli itu. Dan tidak sadar
kalau pesangon tetaplah uang yang cepat habis jika tidak dikelola dengan benar.
Manajemen pesangon sangatlah diperlukan bagi kaum buruh yang
ter-phk. Dengan manajemen pesangon yang hati-hati, buruh haruslah memilah-milah
mana dulu yang diutamakan dari pesangon yang diterimanya. Utang haruslah di
bayarkan dan di lunasi terlebih dulu. Terutama utang kartu kredit ( baca “Buruh dan Silaunya Kartu Kredit"), utang KPR dan
utang-utang yang lain. Setelah semua utang
terlunasi , rencanakan modal untuk cari kerja lagi atau modal untuk
membuka usaha dan sisanya simpan sebagai tabungan.
Perlu di ingat, buat perencanaan yang matang ketika akan
mencari kerja lagi. Harus ada batasan maksimal waktu untuk mencari kerja.
Karena ketika belum mendapatkan pekerjaan, kehidupan masih terus berjalan, anak dan istri juga butuh makan serta biaya
untuk sekolah.
Ingat
kualifikasi/ketrampilan yang di miliki, ingat ijasah yang dimiliki dan sekali
lagi masalah umur. Karena tidak semua pabrik mau menerima buruh yang sudah
ber-umur di atas 30 tahun dan mungkin saja ada pabrik yang memasukkan “buruh daftar hitam (black list)” karena pernah terlibat dalam kegiatan serikat buruh.
Jenis pekerjaan di Indonesia yang bisa di masuki para buruh
korban phk, dengan kondisi umur diatas
30 tahun dan ijasah hanya SMA/SMK biasanya kurir, delivery, debt collector,
salesman, security, operator pabrik lagi, administrasi ringan, teknisi ringan,
store keeper, receiving, kuli bangunan dan lain-lain.
Dan jika memungkinkan kenapa tidak mencoba menjadi TKI keluar negeri dengan biaya
keberangkatan antara 5 juta hingga 10 juta, tergantung dengan Negara penempatan
yang dituju.
Cari PJTKI yang
resmi dan hindari calo TKI. Tapi sebelumnya di rundingkan dulu dengan istri
yang akan ditinggal bekerja ke luar negeri dengan jangka waktu 2 tahun, setuju atau tidak. Lapangan pekerjaan sebagai TKI dengan kondisi umur sudah diatas
30 tahun dan ijasah hanya SMA/SMK,
biasanya sebagai buruh operator pabrik lagi (biasanya di Malaysia, karena
disana banyak kawasan industri), gardener(tukang kebun), driver (sopir)
dan delivery restoran.
Apalagi jika berkemampuan berbahasa Inggris bisa menjadi nilai
lebih bagi calon TKI. Keahlian bidang teknik seperti pengalaman maintenance di pabrik dan repair Air Conditioner di pabrik, juga sangat
di minati di luar negeri.
Jika ada “planning”
akan membuka usaha perlu di ingat modal yang akan digunakan dan keberhasilan
usaha kedepannya. Karena melakukan usaha dari proses merintis hingga
benar-benar jalan juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jadi harus ada semangat, inovatif dan kerja keras.
Perlu dipikirkan ketika akan melakukan kerjasama membuka
usaha dengan sesama kawan pabrik yang juga korban phk. Cari kawan yang jujur,
bisa dipercaya dan tahu ‘’track recordnya”,
karena ada juga yang hanya memanfaatkan situasi sulit dari kawannya.
Jika belum mempunyai ketrampilan, sebaiknya ikut pelatihan/kursus pada bidang yang
diminatinya. Bisa kursus masak, kursus membuat roti/kue, kursus montir sepeda
motor, kursus reparasi HP, kursus service elektronik, kursus teknik pendingin,
kursus gulung dynamo dan lain-lain.
Lebih baik jangan membuka usaha “warnet/game online”, investasi besar, maintenance/perawatan besar dan hasil kurang maksimal. Ingat usaha “wartel” yang akhirnya hilang tergerus jaman karena kemajuan teknologi
terutama aneka Hand Phone dan gadget yang sekarang lebih murah dan
terjangkau.
Dengan adanya pesangon
mungkin anda bisa membeli kontrakan jika sudah punya rumah, membeli tanah
kavling dan membeli emas batangan, merupakan investasi yang bagus dan
menguntungkan buat kedepannya.
Hal ini lebih baik daripada Anda punya keinginan
yang lebih bersifat konsumtif, membeli gadget
terbaru, belanja baju kelewat banyak atau jalan-jalan ke tempat yang belum
pernah dikunjungi sebelumnya.
Semua buruh yang bekerja di pabrik tidak menginginkan phk menimpa dirinya. Karena sebagai
manusia para buruhpun hanya berusaha, keputusan akan phk hanya pemilik pabrik
dan Tuhan saja yang tahu. Sebaiknya “sedia
payung sebelum hujan.” Ketika sudah
menjadi karyawan tetap (memang dengan kondisi sekarang ini, agak sulit mencari
pabrik yang bisa mengangkat karyawan tetap) sebaiknya melanjutkan kuliah lagi
atau mengikuti kursus ketrampilan sesuai dengan bidang yang Anda minati. Hanya
4 hingga 5 tahun saja anda sudah menjadi seorang sarjana. Dan ini bisa
menaikkan nilai tawar Anda ketika mencari pekerjaan baru. Jangan lupa perkuat
bahasa Inggris dengan mengikuti kursus Bahasa
Inggris. Atau missal, anda bisa melakukan bisnis sampingan yang tidak
hanya sekedar jual pulsa saja di pabrik, mungkin bisa membuka konter pulsa dan
konter pembayaran di rumah.
Perlu diingat, pemilik pabrik di Indonesia , terutama yang PMA, sekarang juga pintar. Trendnya, mereka ini hanya melakukan investasi di Indonesia tidak kurang dari
20 tahun. Selama kurun waktu 20 tahun ini, keuntungan yang didapat dari pabrik mereka
yang berada di Indonesia biasanya mereka gunakan untuk investasi lagi dengan membuka pabrik di China, Thailand atau
Vietnam. Mereka menyadari dengan upah
tenaga kerja di Indonesia yang semakin mahal, banyaknya pungli dan biaya siluman,
tentunya akan menambah biaya operasional pabriknya.
Maka sebelum phk terjadi siapkan diri Anda dan jangan sampai
Anda menjadi “korban phk yang sia-sia.”